Seide.id – Jangan berasumsi bahwa bayi (usia 0-12 bulan) yang anteng identik dengan bayi yang “manis” dan cerdas. Di usia bayi, anak justru butuh banyak aktivitas yang bermanfaat mengisi sensor gerak yang ada dalam otot dan sendinya. Tentu saja aktivitasnya harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan bayi. Berikut 10 aktivitas yang paling bermanfaat sekaligus disukai bayi usia 6 bulan ke atas.
1.Digendong/Dibuai
Gendong/buai si kecil tanpa menggunakan alat bantu gendong. Sesekali ayun lembut dan peluk serta ciumlah. Usahakan posisi bayi berhadapan dengan orangtua hingga ada kontak mata. Bisa juga dengan membisikkan kata sayang atau doa dan harapan pada si buah hati saat melakukan aktivitas ini.
Manfaat: saat digendong/dibuai, bayi belajar percaya pada orang yang menggendongnya. Rasa percaya ini berguna untuk mempererat relasi bayi dengan orangtua. Relasi ini nantinya akan menjadi pondasi kuat bagi rasa percaya diri si bayi kelak. Sambal menggendong dan mengayun, orangtua bisa dibarengi dengan memberi pelukan dan ciuman sayang. Pelukan dan ciuman ini membuat si kecil merasa dicintai, hingga secure feeling-nya berkembang dengan baik.
2. Ajak ke Play Ground
Sediakan waktu, setidaknya seminggu sekali untuk mengajak si kecil bersosialisasi. Di play ground biasanya tersedia aneka permainan yang bermanfaat untuk mengasah motorik kasarnya. Jangan biarkan si kecil hanya duduk manis sebagai penonton. Libatkan si kecil untuk aktif mencoba. Arahkan atau dampingi ia untuk berani berinteraksi dengan teman sebayanya di situ. Tentu saja pastikan arena bermain itu sungguh aman, bersih dan nyaman untuk si kecil. Sebagai orangtua, Anda juga tidak boleh lengah sedikit pun.
Manfaat: memungkinkan si kecil berkesempatan bertemu dengan teman-temannya. Ini bermanfaat untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kemampuan sosialisasinya. Bayi belajar berani memberi salam dan berinteraksi dengan orang lain. Selain bisa merasakan kesegaran udara, memandangi alam sekitar yang berarti mengasah kecerdasan naturalnya, serta menambah kosakatanya.
3. Memanjat-manjat
Sarana paling aman adalah memanjat-manjat tubuh orangtuanya sendiri. Lakukan di atas kasur yang empuk sambil duduk atau berbaring. Bisa juga dengan memanfaatkan tumpukan 1-2 bantal atau guling sebagai lintasan yang harus dilalui si kecil.
Manfaat: anak belajar mengenai keseimbangan tubuh, koordinasi antara tangan dan kaki serta melatih kekuatan otot. Juga konsep maju-mundur, atas-bawah, serta belajar mendengarkan instruksi.
4. Berenang/Bermain Air
Paling enak menjalani aktivitas ini memang di kolam renang. Orangtua bisa ikut nyemplung sambil memegangi buah hatinya. Kalaupun agak sulit mengajak anak ke kolam renang, manfaatkan saja ember mandi yang agak besar atau kolam renang tiup. Sertakan beberapa benda yang bisa tenggelam, mengapung dan melayang. Mendongeng atau membacakan cerita dari buku anti basah juga tak kalah mengasyikkan.
Manfaat: bermain air pasti sangat mengasyikkan yang akan membuat si kecil riang gembira. Perasan positif ini akan sangat membantunya memupuk rasa percaya diri. Anak akan merasakan sensasi tersendiri saat terkena air, selain mengenalkannya pada “ilmu” fisika dasar. Antara lain tentang konsep tenggelam, melayang dan mengapung.
5. Menendang-nendang
Caranya? Bentangkan dan pegangi kain berukuran agak lebar. Sebaiknya pilih yang bermotif atau berwarna mencolok. Bisa juga dengan menggantungkan benda yang bisa terjangkau oleh kaki mungilnya. Nah, arahkan si kecil untuk menendang-nendang kain atau benda yang tergantung tadi.
Manfaat: saat menendang-nendang si kecil akan merasakan sensasi berbeda dibandingkan jika ia hanya berbaring diam. Menendang-nendang akan mengisi sensor gerak yang ada dalam otot dan sendi kakinya. Sekaligus melatih motorik kasar, serta mengenal bentuk dan tekstur.
(Puspa) – nakita