6. Pria Bakal Uring-uringan, Sedangkan Wanita No Problemo. Sebetulnya tidak terpenuhi kebutuhan seksual menimbulkan dampak yang kurang lebih sama pada wanita maupun pria. Di antaranya rasa kecewa dan sederet gejala psikosomatis seperti pusing, cepat marah, uring-uringan, susah tidur, pegal tak keruan di sekujur tubuh.
Ditambah lagi ekspresi kekecewaan berupa protes keras atau malah percekcokan. Celakanya, saat tak terpenuh dorongan seksualnya, pria mudah sekali mencari pelampiasan di luaran. Sedangkan wanita lebih kerap nrimo alias bersikap pasrah lantaran kuatnya tekanan berupa nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
7. Pria Sanggup Sampai Tua, Wanita Sebatas Menopause. Tak benar anggapan yang mengatakan kehidupan seksual wanita akan berakhir begitu memasuki masa menopause. Bukan tidak mungkin wanita malah lebih mampu menikmati hubungan seksual karena tak lagi dibayangi ketakutan hamil atau repot kedatangan tamu bulanan. Namun harus digarisbawahi bahwa kemampuan seksual pria dan wanita akan sama-sama mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia.
8. Wanita Tak Selalu bisa orgasme, Sedangkan Pria Selalu Jos. Perbedaan anatomi organ seksual memang bisa “dituding” sebagai penyebab mengapa pria hampir selalu suskes mencapai orgasme, sedangkan banyak wanita tidak mengalaminya.
Bisa dimengerti karena alat kelamin pria memang terkondisikan untuk bermuara pada ejakulasi yang membuatnya terpuaskan secara seksual. Dalam kondisi normal dengan posisi apa pun pria bisa dengan mudah mencpai orgasme.
Sedangkan organ kelamin wanita “didesain” sedemikian rupa, hingga untuk mencapai puncak kenikmatan butuh waktu dan “jalan berliku”. Tentu saja perbedaan ini bisa dijembatani dengan jam terbang dan pengertian kedua belah pihak untuk saling berusaha mengantar pasangan sama-sama menuju puncak kenikmatan.
9. Ejakulasi Hanya Milik Pria. Dulu memang diyakini bahwa terjadinya ejakulasi merupakan perbedaan mendasar antara seksualitas wanita dan pria. Namun belakangan makin banyak disebut female ejaculation karena tidak sedikit wanita yang mengalami “ejakulasi”. Kendati yang disemprotkan saat itu bukan cairan sperma seperti halnya pada pria, melainkan cairan bening yang terbukti bukan air seni.
10. Wanita Mampu Mencapai Orgasme Berulang. Beruntunglah wanita yang memiliki kemampuan untuk mencapai orgasme berulang kali (multiple orgasm) saat berhubungan intim. Asalkan ia menerima rangsangan yang efektif dari pasangannya, terlebih jika suami bisa mengendalikan diri dan menahan ereksinya guna mempesilakan istri tercinta mencapai puncak kenikmatan lebih dulu. Sebaliknya pria, meski mendapat rangsangan seksual efektif yang serupa ia hanya bisa mencapai puncak kenikmatan sekali saja yang ditandai dengan ejakulasi. (Puspa)