14 Tahun Lalu, Gus Dur Sudah Minta agar MUI Dibubarkan

SENADA dengan Gus Dur, KH Mustofa Bisri alias Gus Mus  bertanya-tanya mengenai kedudukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Indonesia.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di kota RembangKH Mustofa Bisri, Jawa Tengah ini pun sejak 2015 lalu,  mempertanyakan soal peran lembaga bertajuk sekumpulan ulama di Indonesia tersebut. 

“MUI itu makhluk apa? Instansi pemerintah? Ormas? Orsospol? Lembaga pemerintahan kah? Tidak jelas, kan? Tapi ada anggaran APBN. Ini jadi membingungkan,” ujar Gus Gus Mus pada sebuah pengajian yang memperingati ulang tahun unit kegiatan mahasiswa di kampus III Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Senin malam, 30 Maret 2015 lalu.

KH Mustofa Bisri alias Gus Mus.

Enggak pernah dijelaskan  ujug-ujug dipercaya membuat fatwa terkait hukum keislaman di Tanah Air. Aneh sekali, ” lanjutnya. Lebih aneh lagi dapat dana APBN yang seharusnya digunakan untuk keperluan lain.

Kyai yang juga budayawan itu  lalu membahas fenomena yang marak terjadi belakangan ini, di antaranya soal ulama ‘jadi-jadian’ di Indonesia.

Saat ini, banyak yang hafal sedikit ayat, kemudian tampil di layar kaca, dan orang-orang yang menyaksikannya bakal menyebut dia ustaz. Bahkan, ada juga yang berpakaian layaknya ulama besar, namun perangainya jauh dari nilai-nilai keislaman.

Hal yang sama sebenarnya  terjadi di tubuh MUI. Sebab, mereka yang berada di dalamnya, pasti disebut sebagai ulama atau tokoh Islam.

Padahal, bisa saja kedudukan anggotanya hanya sebagai sekretaris maupun juru tulis.  “Kalau sudah pernah tampil di TV adalah ustaz. Asal pintar jubahan meskipun kelakuannya seperti preman,” tutur Gus Mus.
“Ya, juru tulis itu akan disebut ulama. Mosok pengurus majelis ulama, tidak ulama? ” lanjut Gus Mus penuh kelakar yang kemudian disambut tawa hadirin – Dms. 

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.