Seide id – Puluhan ribu warga Ukraina dengan menyeret koper dan membawa anak-anak, bergegas ke perbatasan pada Sabtu, ketika pasukan Rusia yang menyerang terus bergerak menuju ibu kota Ukraina, Kiev.
“Sedikitnya 150.000 orang telah melarikan diri dari Ukraina ke Polandia dan negara-negara tetangga lainnya setelah invasi Rusia,” kata badan pengungsi PBB, Sabtu, 26/2/2022 seperti dikutip dari Associated Press.
Beberapa di antaranya berjalan bermil-mil sepanjang malam sementara yang lain melarikan diri dengan kereta api, mobil atau bus, membentuk garis sepanjang mil di penyeberangan perbatasan.
Kedatangan mereka disambut oleh kerabat dan teman yang menunggu atau pergi sendiri ke pusat penerimaan yang diselenggarakan oleh pemerintah tetangga.
“Jumlah angka dan situasi terus berubah dari menit ke menit,” kata Joung-ah Ghedini-Williams, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk urusan Pengungsi, (UNHCR).
Situasi yang terjadi menyebabkan angka pastinya tidak bisa ditetapkan.
“Setidaknya 150.000 orang telah melarikan diri untuk mengungsi. Tapi mungkin jumlahnya jauh lebih besar, ” jelasnya.
Melelahkan dan Menyakitkan.
Pelarian ini bukan saja melelahkan secara fisik, namun juga menyakitkan.
Satu keluarga dari Chernivtsi di Ukraina barat haris menunggu selama 20 jam sebelum dapat melintasi perbatasan ke Siret di Rumania utara.
Natalia Murinik, 14 tahun, menangis saat menggambarkan ucapan selamat tinggal kepada kakek-nenek yang tidak bisa meninggalkan negara itu.
“Ini benar-benar sakit, aku ingin pulang,” katanya sambil menangis
(ricke senduk)
Ukraina Minta Bantuan Memulangkan Ribuan Tentara Rusia Yang Tewas
Cara Cerdik Ukraina Jebak Tentara Rusia, Dengan Mengganti Rambu-Rambu Jalan