Nah, deretan ‘huruf baru’ baru ketika disatukan bisa menjadi, misalnya: RHATX GCMOA QYPKL XBM.
Nah, huruf baru ini kemudian dikirim melalui radio dalam bentuk ketukan-ketukan morse. Kode morse yang berlaku umum dan disepakati secara internasional adalah, huruf A, maka akan di ketuk: satu ketukan pendek, diringi satu ketukan panjang. Tut, tuuut.
Huruf B, Satu ketukan panjang, disusul tiga ketukan pendek. Tuuut. Tut. Tut. Tut.
Begitulah huruf yang telah diacak tadi dikirimkan.
Bila terdengar oleh musuh dan mengartikannya, kumpulan lima huruf tadi tidak memiliki arti apa-apa.
Tapi bagi pihak Jerman yang menerima, ia akan mengetikkan huruf baru tadi: RHATX GCMOA QYPKL XBM, ke dalam mesin Enigma yang sama dengan kunci sandi yang juga sama, maka muncullah huruf yang sebenarnya, yang merupakan sebuah perintah: SEGER ABERG ERAKM AJU!
Lima huruf
Dalam dunia sandi morse, adalah hal yang lazim dan telah disepakati, memecah dan mengelompokkan tiap lima huruf dalam satu kelompok.
Alhasil, pesan dari Markas Besar sampai saat itu juga, dan, pasukan pun segera bergerak maju!
Agak rumit memang, karena masih memakai sandi morse, maklum saja waktu itu belum ada hape.
Sekedar info saja, pesan yg Anda kirim entah itu melalui sms, WA, Line bahkan akun FB sebetulnya telah diacak melalui mesin raksasa yang super hebat , super canggih dan super cepat.
Saking cepatnya kita tidak lagi mendengar suara ketukannya:”Tuuut. Tuuut. Tut. Tut. Tut….”
(Gunawan Wibisono)