Di mobil Franz masih sadar, gaun istrinya di bagian perut penuh oleh darah, ia menubruk Sophie sambil meratap, “Sopherl! Sopherl! Sterbe nicht! Bleibe am Leben für unsere Kinder! – Sophie sayang! Sophie sayang! Jangan mati dulu, bertahanlah demi anak-anak kita!”
Para pengiring segera menolong Franz, namun saat akan membuka mantelnya, ternyata dibagian leher sulit dibuka karena agaknya sengaja dijahit agar mantel nampak pas di badan. Para penolong butuh gunting untuk membukanya. Gunting yang tak mungkin mudah didapat dalam keadaan kalut seperti itu.
Setelah tersedak beberapa kali Franz pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Mobil segera dilarikan ke rumah sakit untuk menolong Sophie, tetapi karena darah yang terus mengucur, ibu anak tiga itu meninggal dalam perjalanan.
Kerajaan meradang!
Hari itu juga berita memilukan sampai ke ibukota. Austria-Hongaria meradang penuh amarah dan meminta si pelaku dan komplotannya agar segera diserahkan. Propinsi Bosnia-Herzegovina diberi waktu satu bulan untuk melakukan investigasi.
Hasil penyelidikan kemudian ternyata tak memuaskan.
Bagaimanapun seluruh komponen bangsa di dua propinsi itu ingin merdeka sebagai negara berdaulat. Jadi, waktu itu, sulit untuk membongkar tim eksekutor sampai ke akar-akarnya. Tidak mungkin otoritas di Bosnia-Herzegovina menyerahkan para pejuang sendiri.
Diam-diam pihak Austria-Hongaria juga melakukan penyelidikan dan hasilnya kelihatan sekali bahwa aksi hari Minggu itu tidak berdiri sendiri, ada peran Serbia di belakang semuanya.
Maka, 28 Juli 1914 secara resmi Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia. Pasukan duo kerajaan ini lalu menggelontor masuk Bosnia-Heregovina dengan kemarahan yang menyala-nyala.
Ketegangan merembet!
Memang benar ada andil Serbia disana. Negara itu juga ingin merdeka dari Turki dan tidak mau berjuang sendirian, maka Bosnia-Herzegovina juga diseret-seret.
Rencana sudah dirancang dengan apik, hari itu Franz Ferdinand akan sulit lolos pulang ke ibukota dalam keadaan hidup. Juru tembak sudah disiapkan di setidaknya 10 titik yang terpencar. Semua pejuang pemberani. Granat gagal, muncul yang lainnya.
Setelah pengumuman perang, ketegangan benar-benar merembet kemana-mana sekarang.
Dukungan Jerman
Dan inilah trik cerdik Austria-Hongaria, sebelum menyatakan perang terhadap Serbia, diam-diam kerajaan itu telah meminta dukungan dan jaminan dari kaisar Jerman Wilhelm II. Ini langkah antisipasi. Bila raksasa Rusia dibawah Tsar Nikolas II ternyata kemudian mendukung Serbia, Austria-Hongaria tak mau mati konyol sendirian, dijepit sana-sini. Ia butuh dukungan serius.