Siede.id – Gelombang perlawanan terhadap pelaku rasis di medsos pada 3 pemain Inggrris: Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka semakin menguat.
Tiga wanita yang memakai hijab dari kota London yakni Shaista, Amna dan Huda menggalang sebuah petisi yang isinya agar para pelaku rasis tidak bisa mengikuti pertandingan sepak bola lagi, baik secara daring atau melihat langsung di stadion, selama seumur hidup!
“Kami minta dukungan FA (federasi sepak bola Inggris) dan pihak pemerintah untuk bekerja sama agar hukuman itu bisa dilaksanakan” demikian pernyataan petisi itu. Secara mengejutkan petisi itu segera mendapat dukungan banyak orang. Jumlahnya kini telah mencapai lebih dari satu juta tanda tangan.
Rashford, Sancho dan Saka gagal mengeksekusi tendangan penalti saat final sepak bola antara Inggris melawan Italia dalam ajang Piala Eropa 2020 hari minggu (11/7/2021) lalu.
Ketiganya secara kebetulan memiliki kulit berwarna, maka, secara spontan, setelah pertandingan usai, banyak orang merisak akun medsos mereka bertiga. Lengkap dengan gambar dan emoticon yang menghina.
Keruan saja aksi barbar ini mengundang kemarahan banyak orang. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk. Boris bahkan telah bergerak cepat dengan memanggil semua pengelola media sosial di Inggris untuk datang ke kantor sekaligus kediamannya di jalan Downing no:10, London, Selasa 13/7/2021. Mereka berembug agar kisruh soal rasis ini segera bisa diakhiri.
Juru bicara Boris menyampaikan, “agar para pengelola media sosial ini, bagaimanapun caranya, bisa melacak keberadaan para pelaku rasis”
Bersambung ke halaman: