“Hidup dengan apa yang kita punya dan tetap percaya bahwa doa tidak pernah kembali dengan sia sia, “ kata Jipi mengungkap filosofi hidupnya.
Seide.id – “Tidak ada acara apa apa. Hanya pagi pagi ada surprise kue tart aja dari keluarga, “ komentar Jipi – panggilan akrab Sylvia Saartje – ketika ditanya acara menyambut ulangtahunnya yang ke-65, pada 15 September 2021 lalu. Lady rocker asal Malang dan betah menetap di Kota Apel ini sudah tak muda lagi. Tapi dia masih ngerock!
“Pengin bikin Lady Rockers Festival dan juga mendirikan sekolah musik! “ begitu ketika ditanya keinginannya kini, di tengah kesibukan menyiapkan film dokumenter untuknya, Sylvia Saartje Star, yang didukung dana dari Kementrian Dikbudristek. “Dibikin tim, kalau lancar akhir September ini kelar, “ katanya.
Julukan Lady Rocker diberikan pertama kali oleh majalah musik Aktuil usai tampil dalam pertunjukkan Vacancy Rock (1970) di kota Malang. Dia membuka jalan bagi lady rocker berikutnya, yakni Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Mel Shandy, Atiek CB, Euis Darliah, dan Hilda Ridwan Mas.
Saartje Sylvia lahir di Arnhem, Netherland 15 September 1956. Anak kedua dari tujuh bersaudara, pasangan Nedju Tuankotta (asal Ambon) dan Christina Tuyem (Malang). Pada 1962 keluarga Sylvia Saartje pindah ke Indonesia tinggal di Polonia Jatinegara, Jakarta. Dari Jakarta pindah ke Kota Malang.
Band Tornado tersebut mengadakan pertunjukan di banyak daerah di Jawa Timur. Kemudian, karier Sylvia melonjak dan ia pun tidak hanya tampil di Malang tetapi di berbagai kota di Indonesia bahkan di manca negara.
Saat masih duduk di Sekolah Dasar ia mengikuti lomba menyanyi untuk anak-anak yang diadakan oleh RRI Malang dan berhasil meraih juara pertama. Sejak saat itulah Sylvia Saartje kemudian menjadi penyanyi cilik RRI Malang yang merupakan pengalaman profesionalnya yang pertama.
Selanjutnya : Main film dan gelar Konser Emas