9 Hal yang Pengaruhi Seksualitas Pria

Penulis Puspayanti (kontributor)

Seide.id – Pada dasarnya, kehidupan seksualitas pria terbangun atas empat aspek yang saling terkait, yaitu libido, ereksi, orgasme, dan resolusi.

Apa saja yang memengaruhi keempat aspek tersebut? Inilah sembilan hal yang perlu dicermati.

1. Kebugaran tubuh

Ini merupakan salah satu modal penting agar kehidupan seksual tetap prima. Mereka yang tidak bugar, meski secara fisik mengaku sehat, bisa dipastikan loyo saat berintim-intim. Karenanya, amat dianjurkan suami-istri benar-benar menjaga kebugaran tubuh.

2. Pengalaman seksual

Yang paling membekas dan berpengaruh secara nyata adalah pengalaman seksual terakhir.

Jika hubungan seksual terakhir diwarnai kekecewaan istri gara-gara suaminya mengalami ejakulasi dini, contohnya, besar kemungkinan hubungan seksual berikutnya akan bermasalah.

Kekecewaan istri akan membuat harga dirinya sebagai laki-laki terpuruk. Istri menjadi ogah-ogahan karena cemas akan berakhir sia-sia.

Oleh karena itu, setiap hubungan seksual harus diupayakan berkualitas sehingga suami maupun istri mendamba untuk melakukannya pada kesempatan berikut.

3. Komunikasi seksual

Dalam relasi apa pun, termasuk relasi seksual, komunikasi pegang peran penting. Masing-masing bisa menyampaikan area mana yang paling sensitif, bagaimana ingin dicumbu, perlakuan apa yang tidak disukai, ingin frekuensi berapa kali dalam seminggui, dan seterusnya.

Cari titik temu bila ada dua keinginan yang bertolak belakang atau harapan yang berbeda.

Tanpa kesediaan kedua belah pihak membangun komunikasi seksual yang sehat, yang ada hanyalah sikap saling curiga yang ujung-ujungnya akan berakhir dengan perselingkuhan dalam bentuk apapun.

4. Hormon testosteron

Inilah hormon yang paling berperan dalam kehidupan seksual kaum Adam. Begitu kadar hormon ini menurun, respons seksual lelaki pasti mengalami penurunan.

Itulah mengapa, begitu ada gangguan ereksi, pria dianjurkan untuk memeriksakan kadar hormon testosteronnya yang normalnya harus di atas angka 600.

5. Usia

Dari segi usia, puncak kehidupan manusia adalah pada usia 30 tahun. Lewat usia ini, semua organ tubuh, termasuk fungsi seksual mengalami penurunan.

Namun, penurunan ini diharapkan bisa landai alias tidak menukik terlalu tajam bila yang bersangkutan benar-benar menjalani pola hidup sehat.

Intinya, asalkan bisa menjaga kualitas hidup, pertambahan usia tidak identik dengan kehampaan seksual.

6. Gaya hidup

Mereka yang bergaya hidup buruk, besar kemungkinan kemampuan seksual mereka pun akan menurun secara drastis begitu melewati usia 30-an tahun.

Untuk mempertahankannya, mau tidak mau pria harus memperbaiki gaya hidup. Antara lain, jangan makan dengan porsi berlebih, cermati keseimbangan gizi, penuhi kecukupan tidur, olahraga secara teratur, serta kelola stres secara benar.  

7. Kondisi psikis

Apa pun penyebabnya, stres akan melelahkan mental dan menghambat kerja neurotransmiter. Akibatnya, relaksasi otot-otot polos akan terganggu, yang antara lain berimbas pada gangguan ereksi.

Karenanya, selesaikan sesegera mungkin jika ada masalah suami-istri. Biasakan bangun komunikasi langsung dengan pasangan, bukan dengan orang lain, yang ujung-ujungnya hanya akan membuat permasalahan lebih ruwet. Jaga kondisi emosi agar tetap mesra dengan istri.

8. Pengetahuan seksual

Bekali diri dengan pengetahuan seksual yang benar, sehingga tahu mana daerah yang paling sensitif dan bisa langsung membangkitkan gairah.

Mitos-mitos yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya pun akan terpatahkan jika berbekal pengetahuan yang benar. Contohnya, mitos bahwa alat kelamin pria berukuran besar pasti akan memberikan kepuasan seksual.

9. Penyakit

Penyakit apa pun pada dasarnya akan memengaruhi kualitas kehidupan seksual pria. Namun, penyakit yang paling mengganggu, bahkan bisa sampai menindas kehidupan seksual, adalah infeksi kronis dan penyakit yang disebut dengan sindrom metabolisme. Contohnya, diabetes, obesitas, hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan gangguan saraf.

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.