91 Daftar Obat Sirup Yang Dikonsumsi Korban Gagal Ginjal Akut

Seide.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis daftar 91 obat sirup yang diduga menyebabkan kasus gagal ginjal akut pada anak. Sebagian besar merupakan obat batuk dan paracetamol.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sebelumnya obat-obat tersebut dikonsumsi oleh para pasien kemudian mereka dinyatakan mengalami gagal ginjal akut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kemenkes, 75 persen penyebab gangguan ginjal akut karena senyawa kimia kandungan polietelin glikol.

Kandungan itu, kata Budi, bisa menimbulkan senyawa berbahaya seperti etilen glikol (EG) dan Dietlien Glikol (DEG).

“Kita 75 persen sudah tahu kira-kira yang sebabkan itu ini (EG dan DEG), kita larang untuk diresepkan dan kita larang untuk dijual di apotek-apotek”, ujar Budi di Gedung Adhyatama Kemenkes RI, Jumat, (21/10/ 2022)

Budi pun mengumumkan, terdapat penambahan angka kematian korban, data per Jumat 21 Oktober 2022

Kemenkes berhasil mendata 241 kasus di 22 provinsi. Angka kematian kasus ini mencapai 55 % atau 133 anak dinyatakan meninggal. Data ini didapat dari bulan Januari-Oktober 2022.

Dijelaskan, kasus ini mulai naik per bulan Agustus-Oktober. Tercatat Agustus naik 36 kasus, September naik 78 kasus, dan Oktober naik 110 kasus.

“Kita sudah identifikasi telah dilaporkan adanya 241 (kasus) di 22 provinsi,” kata Budi.

Menurutnya, angka kematian kasus gangguan ginjal ini selalu ada, namun jumlahnya tidak sebanyak saat ini.

“Jadi meninggal karena AKI selalu terjadi cuma jumlahnya kecilnya, enggak pernah tinggi,” ungkap Budi.

Berikut 91 daftar obat yang dikonsumsi pasien anak dan diduga penyebab gagal ginjal akut.

Nama obat

  1. Afibramol
  2. Alerfed Syrup
  3. Ambroxol syr
  4. Amoksisilin
  5. Amoxan
  6. Amoxicilin
  7. Anacetine syrup
  8. Antasida DOEN
  9. Apialys syr
  10. Azithromycin Syrup
  11. Baby cough
  12. Camivita
  13. Caviplex
  14. Cazetin
  15. Cefacef Syrup
  16. Cefspan syrup
  17. Cetirizin
  18. Colfin Syrup
  19. Cupanol Syrup
  20. Curbexon Syrup
  21. Curviplex Syrup
  22. Depakene
  23. Devosix drop 15 ml
  24. Dextaco syrup
  25. Domperidon syr
  26. Disudrin-ped
  27. Elkana Syrup
  28. Eritromisin
  29. Etamox syrup
  30. Fartolin Syrup
  31. Ferro K
  32. Hecosan
  33. Hufabetamin
  34. Hufagrip
  35. Hufamag Plus Syrup
  36. Ibuprofen
  37. Ifarsyl Plus
  38. Imunped drop
  39. Interzinc
  40. Itamol syrup
  41. Klinik Tazkia : Paracetamol Syrup
  42. Metronidazole syr
  43. Mucos drop
  44. Novachlor syrup
  45. Nytex
  46. OBH Ane Konidin
  47. Omedom syrup
  48. Omemox
  49. Pacdin cough syrup
  50. Pamol
  51. Paracetamol
  52. Paracetamol
  53. Paracetamol drop
  54. Paracetamol drop
  55. Paracetamol syrup
  56. Paraflu syrup
  57. Praxion Syrup
  58. Profilas Syrup
  59. Proris
  60. Proris Hijau
  61. Psidii Syrup
  62. Ranivel Syrup
  63. Rhelafen
  64. Rhinofed
  65. Rhinos Junior Syrup
  66. Rhinos Neo drop
  67. Rosidon
  68. RSKM : Paracetamol Syrup
  69. Sanmol syr
  70. Sanprima
  71. Sucralfate
  72. Tempra
  73. Tremenza Syrup
  74. Unibeby Cough Syrup
  75. Unibeby drop
  76. Vesperum
  77. Vesperum drop 15 ml
  78. Vestein ( Erdostein )
  79. Vometa
  80. Yusimox
  81. Zenichlor syrup
  82. Zinc drop
  83. Zinc Syrup
  84. Zincpro syr
  85. Zibramax
  86. Asam Valproat Sirup
  87. Carsida
  88. Hufabethamine
  89. Renalit
  90. Hufallerzine
  91. Hufagrip

Telah dihimbau

Sebelumnya Kemenkes telah mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan untuk menghentikan pemberian obat sirup kepada anak. Hal itu merupakan langkah antisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban berjatuhan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis, (20/10) juga telah memerintahkan untuk menarik lima obat sirup dari peredaran.

Penarikan karena obat tersebut dinilai memiliki kandungan Etilen Glicol dan Dietilen Glicol yang melebihi ambang batas aman. Namun, BPOM menyatakan belum bisa memastikan apakah kasus gagal ginjal akut anak disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tersebut.
(ricke senduk)

Ganjar Pranowo Tanggapi Pesan Butet Kartaredjasa

Dokter Bisa Salah Pasien Belum Tentu Selalu Benar

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan