Seide.id – Aku lahir tahun 1968. Umurku sekarang 54 tahun. Termasuk generasi yang menjadi ‘imigran’ peradaban :
Pernah mengalami ‘jaman analog’… sekarang hidup di jaman digital.
Pernah mengalami telpon engkol… sekarang geser-geser jempol di handphone.
Pernah mengalami diomelin habis-habisan karena bikin tagihan telpon rumah ‘meledak’… sekarang mau nelpon sampai kupingnya ‘lumer’, enteng aja.
Pernah mengalami surat-suratan yang butuh waktu seminggu-dua minggu baru sampai… sekarang cuma sedetik udah nyampe.
Pernah mengalami cari kumpulan berita lama ke perpustakaan media cetak berupa klipingan berita (sumpah, tempatnya berdebu dan baunya apek!)… sekarang tinggal browsing sambil rebahan.
Pernah ngalamin nyalain komputer perlu nunggu 2-3 menit… sekarang cuma beberapa detik sudah bisa kerja.
Aku tidak tahu bagaimana dengan kalian, generasi lebih muda. Tapi aku merasa mudah sekali bersyukur dan menikmati hidupku karena mengalami perbandingan itu.
Dulu, aku perlu menunggu liburan semester untuk ‘ganti pemandangan’… sekedar liburan ke desa kakek nenek. Sekarang??? Sambil di kamar gubuk pun, kita bisa ‘melihat’ dunia….!
Dulu, aku merasa ‘aneh’ sendirian di lingkungan pergaulanku… sekarang aku ketemu ribuan orang yang ternyata sepemikiran dan seidealisme, melalui media sosial.
Ya ampunnnnnnn… kalau di jaman yang seperti ini kemudahannya (mudah memilih berita, teman, dan informasi) tapi kalian masih susah hati karena jengkel sama berita itu, sebel sama mereka, bete sama postingan anu… jangan-jangan kalian terlalu obsesif padahal atau orang yang sebetulnya bisa kalian abaikan karena tidak penting, tidak membawa manfaat, tidak bikin kalian maju dll…
Fokus kok ke hal-hal yang tidak kalian sukai?
Sampah kok dipandangi?
Telek kok diendus-endus?
Setelah itu, kalian sakit. Setressss….
Karena emosi, lantaran tidak mampu melakukan perlawanan pada mereka atau mengubah hal itu.
Kuwi gek sing goblok ki sopooo..?
(Kalau begitu yang goblok siapaaa..?)
Jal….
(Coba….)
(Nana Padmosaputro)