Seide.id – Seolah sudah menjadi semacam “trade mark” bahwa relasi menantu perempuan dengan ibu mertuanya pastilah diwarnai drama. Padahal tidak selalu demikian dan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh sang menantu. Berikut sejumlah tips yan bisa dicoba:
1. Luangkan waktu lebih banyak dengan mertua. Sejujurnya, yang didambakan semua mertua pada dasarnya adalah perhatian dari anak, menantu, dan cucu. Bila Anda tak bisa pergi bersama keluarga untuk mengunjunginya di hari-hari tertentu, setidaknya izinkan suami untuk tetap mengunjungi ibu kandungnya. Mertua akan senang karena Anda memberi perhatian padanya. Anda pun secara nyata memperlihatkan kesediaan “membagi” suami dengannya.
2. Kalau Anda kebetulan punya hobi yang sama, lakukanlah aktivitas bersama. Kalaupun tidak, Anda bisa mengajaknya bepergian, sebaiknya berdua saja, tanpa suami. Atau menyempatkan diri untuk menimba ilmu memasak makanan kegemaran suami. Hal-hal “kecil” seperti ini membuat ibu mertua merasa diperhatikan dan sangat dihargai lho.
3. Jangan sungkan untuk minta tolong. Permintaan tolong seringkali justru membuat ibu mertua merasa “diorangkan”. Anda dapat memintanya menemani ke dokter anak atau menjemput putra/putri Anda yang tak lain adalah cucunya saat pulang sekolah. Tentu saja hindari permintaan tolong untuk hal-hal yang sifatnya memberatkan untuk orang seusianya. Atau hal sensitif semisal meminjam uang.
4. Bersikaplah adil terhadap ibu mertua maupun ibu kandung. Kini setelah Anda berkeluarga, bukankah Anda memiliki dua ibu yang sama-sama layak mendapat perhatian? Jika sepulang bepergian Anda membelikan kain batik tulis untuk ibu kandung sebagai oleh-oleh, tentu belikan juga ibu mertua benda serupa dengan kualitas yang sama.
5. Selalu fokuslah pada kebaikan ibu mertua. Misalnya, perhatiannya yang begitu besar kala Anda mngandung dan melahirkan. Juga kesediaannya menemani cucu yang tengah sakit atau ketika Anda harus meninggalkan si kecil di rumah lantaran ada keperluan mendesak. Dengan selalu memikirkan kebaikannya, kerikil-kerikil rumah tangga yang mungkin mengganggu tak akan menjadi persoalan besar.
6. Jangan pernah mengeritik ibu mertua di depan suami Anda. Bagaimanapun ia tetaplah ibu kandungnya. Kata-kata negatif mengenai ibu kandungnya bisa membuat suami tersinggung atau malah menyimpan rasa benci pada Anda.
7. Jika Anda sedang kesal pada ibu mertua, cobalah meredakan emosi dengan menunjukkan sikap empati. Bayangkanlah kelak diri Anda berada di posisinya ketika anak lelaki Anda menikah dengan gadis pilihannya.
8. Camkan betul nasihat, “Api jangan dibalas dengan api.” Artinya, kalau dia mengkritik pedas atau bahkan memarahi, lebih baik Anda diam dan mencoba bersabar. Ingat, orangtua cenderung lebih cerewet dan emosional. Percaya deh, bila Anda bersikap positif, ibu mertua lama-lama pasti akan lunak hatinya.
9. Yang pasti, hidup akan semakin mudah jika sejak awal suami telah menetapkan batasan-batasan yang tegas antara ia dan ibu kandungnya. Apa pun, suami kini harus menjadikan anak dan istri menjadi prioritasnya, hingga kepentingannya harus didahulukan. Tentukan pula batasan mengenai hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh diintervensi ibu mertua dalam keluarga baru Anda.
10. Jika ibu mertua sudah terlalu jauh mencampuri, bahkan sampai marah dan mengata-ngatai Anda, sudah saatnya Anda harus bicara enam mata secara serius. Bila perlu mintalah suami untuk menegur sikap ibunya yang sudah melewati batas. Biasanya seorang ibu tak akan sakit hati kalau ditegur anaknya sendiri.
(Puspayanti) – nakita