Puluhan atlet berkebutuhan khusus yakni autis dan down syndrom akan berlaga di kompetisi olimpik khusus di Berlin, dengan menghadirkan atlet 7 cabang olaharga, yaitu bulutangkis, bowling, tenis meja, atletik, renang, senam ritmik dan senam artitik, kata Agus.
Seide.id – Pelatnas delegasi Special Olympics Indonesia (SOIna) ke Pesta Olahraga Dunia, Special Olympics World Summer Games (SOWSG) Berlin 23, akhirnya selesai dilaksanakan. Senin (05/6), Komandan Pelatnas Amran Siregar menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada Ketua Umum PP SOIna, Warsito Ellwein di Ruang Rinjani, Hotel Grand Arkenso, Semarang.
Special Olympics World Summer Games merupakan ajang olahraga internasional untuk peserta penyandang cacat intelektual atau disabilitas intelektual.
Agus Sugiharto yang merupakan Head of Delegation (HoD) Kontingen SOIna pada event Spesial Olimpics World World Summer Games di Berlin-Jerman, menyebut ada 25 atlit yang akan berlaga dalam Special Olympics World Summer Game. Mereka berasal dari 17 provinsi.
“Ada 25 yang kita kirimkan. Dari Bali, NTB, NTT, Jateng, Kalsel, Lampung, Sumut, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jatim, Jabar, Riau, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan,” sebut Agus.
Puluhan atlet itu merupakan anak berkebutuhan khusus yakni autis dan down syndrom. Mereka akan berlaga di 7 cabang olaharga. “Bulutangkis, bowling, tenis meja, atletik, renang, senam ritmik dan senam artitik,” kata Agus.
“Saya akan menjalankan amanat ini dengan sebaik-baiknya demi nama besar bangsa Indonesia,” ujar Agus saat penutupan Pelatnas di Hotel Grand Arkenso, Semarang.
Atas dukungan Kemenpora Delegasi akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 9 Juni 2023, dan bermalam di hotel Le Meridien Jakarta. Rencananya seluruh anggota delegasi dijadwalkan meninggalkan Semarang untuk mengikuti pelepasan resmi di Jakarta (10/6) mendatang, yang dilanjutkan berangkat lewat Bandara Soekarno-Hatta pada 11/6 petang.
Agus Sugiharto yang juga merupakan Kepala Bidang Minerba Dinas ESDM ini, “memohon doa restu karena diberikan amanah menjadi sebagai Head Of Delegation (HOD) ke Berlin, semoga anak anak bangsa istimewa ini bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia,” tambahnya.
Sebelumnya, Pelatnas SOIna dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo, “kami mendorong seluruh masyarakat untuk berolahraga termasuk Special Olympics, tanpa diskriminasi,” ujar Dito di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang, Senin (08/5) lalu.
Dito mengaku, telah lama berkeinginan untuk membantu anak bertalenta khusus. “Kami di Kemenpora menjamin keberangkatan kontingen hingga kepulangan,” tegas Dito.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah menyerukan dukungan dari pemerintah daerah kepada anak-anak bertalenta khusus itu. Agar anak-anak istimewa itu tetep setara dengan yang lain. “Mereka butuh affirmative action agar bisa setara karena mereka tidak bisa disamakan,” tegas Ganjar.
Para atlet SOIna Mereka akan berlaga di Special Olympics World Summer Games, pada 16-24 Juni 2023 di Berlin, Jerman. (riz/dms)