Seide.id – Buya Syafii Maarif meninggal dunia, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ikut berduka dan sangat kehilangan.
Mengenang kepergiannya, Ahok menuturkan peran penting yang telah dilakukan cendekiawan Muslim ini semasa hidupnya, yakni merawat keberagaman dalam kesatuan, Bhineka Tunggal Ika
Peran tersebut sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama.
Kepergian tokoh peraih penghargaan
Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina pada 2008, membuat Indonesia kehilangan sosok negarawan yang peranannya telah menjadi teladan dan menginspirasl banyak orang.
Arti Buya Syafii bagi Ahok
“Bangsa Indonesia sangat kehilangan negarawan seperti beliau yang telah menjadi tauladan dan insipirasi bagi kami dalam merawat kebhinekaan,” ungkap Ahok dikutip dari unggahan di akun instagramnya @basukibtp, Jumat (27/5/2022).
Rasa kehilangan Komisaris Pertamina ini disampaikan hanya berselang 30 menit setelah berita duka diumumkan di media.
“Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafi’i Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Jogya, ” bunyi pesan duka dari Ketua PP Muhammadiyah Haedar Natsir.
Ahok pun mendoakan yang terbaik bagi ulama yang bersahaja ini.
“Semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi Tuhan YME,” tutur Ahok BTP.
Membela Ahok
Diketahui, Buya Syafii Maarif pernah membela Ahok saat terjadi kasus penistaan agama akibat video yang telah diedit, pada 2016.
Buya yakin Ahok tak melakukan penistaan agama karena video versi lengkap, telah berkali- kali dilihat – meskipun akhirnya pengadilan memutuskan sebaliknya.
Versi lengkap tersebut sudah beredar di Youtube.
“Jadi jangan percaya sama orang,” kata Ahok dalam video versi panjang. “Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51 macem-macem tersebut. Itu hak bapak ibu ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan gak bisa dipilih nih, karena takut masuk neraka. Gak papa karena itu kan panggilan pribadi.” ucap Gubernur Ahok pada video aslinya
Melihat vidio versi lengkap tersebut, Buya tidak melihat adanya penistaan.
“Jika diperhatikan saksama, tidak ada ucapan Ahok yang menghina. Perhatikan, apa terdapat penghinaan Alquran? Hanya otak sakit saja yang berkesimpulan begitu,” ujar Buya Syafii. Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya.” ujar Syafii (7 November 2016)
Pria asal Sumut yang Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) ini meninggal dunia pada usia 86 tahun.
Sebelumnya , ia sudah dirawat di Rumah Sakit sejak (14/5/2022) karena sesak napas. Kondisinya sempat membailk, kemudian memburuk.
Kepergian Guru bangsa ini meninggalkan salah satu ucapannya tentang Ahok,
“Saya tidak pernah meragukan ke-Indonesiaan Ahok. Terobosan dia bukan hanya soal korupsi saja, tapi ada nilai-nilai yang lain,” ujar Buya.
Selamat Jalan Buya Syafii Maarif
(ricke senduk)
Jika Anda Ingin Menguji Karakter Seseorang, Berilah Dia Kekuasaan