AI Sora Deepfake Ancaman Seniman

AI Sora Deepfake Ancaman Seniman

Deepfake adalah tiruan foto menjadi video hidup, sementara Sora lebih realistis. Apakah manusia butuh teknologi macam begini ? ( Foto: Istimewa/ Google)

Kemajuan teknologi AI ( Artificial Intellegence) mempermudah manusia, sekaligus mempersulit. Deepfake misalnya. AI yang mampu menjadikan orang yang sudah mati, bisa bangkit lagi berkat deepfake. Seminggu sebelum pemilu kemarin, sosok mantan Presiden Soeharto muncul berpidato mengajak orang ikut Pemilu. Penampilannya yang kaku menunjukkan dia bukan the Smiling Presiden Soeharto. 

Potensi Negatif

Untuk lucu-lucan bolehlah. Namun jika deepfake ( peniruan melalui foto dan suara seakan orang hidup ) dimanfaatkan untuk memeras atau menjebak orang untuk keuntungan sendiri, ini sudah kejahatan.

Beberapa masyarakat bahkan orang terkenal tertipu gegara Deepfake, jenis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat video atau audio yang menampilkan orang seakan hidup dan berkata-kata.

Sosok selebiti Nagita Slavina pernah menjadi korban video deepfake. Sebuah video menampilkan seseorang diduga mirip artis Nagita Slavina, ramai beredar kala itu. Video berdurasi singkat itu menampilkan adegan tidak senonoh, dan perempuan dalam adegan itu berwajah Nagita Slavina. 

Polisi yang melakukan penyelidikan memastikan video mirip artis dengan panggilan Gigi itu hasil rekayasa. 

Berbagai rekayasa Deepfake bisa dilihat berseliweran setiap saat di medsos.  Sepotong foto saja bisa direkayasa menjadi video deepfake. Jika penampilannya ingin lebih profesional, editing bisa menggunakan teknologi CGI yang mirip film. 

Meyakinkan

Semakin mirip pembuatan deepfake semakin meyakinkan dan orang akan percaya pada apa saja yang dikatakan oleh sosok dalam deepfake. Seorang warga Taiwan misalnya kehilangan miliaran rupiah karena diperintahkan Deepfake berupa sosok manajer bank yang dikenal. 

Pusat studi di  University College London telah menetapkan Deepfake sebagai ancaman kejahatan paling nyata dari pemanfaatan AI. Rekayasa deepfake bisa merusak reputasi seseorang. Terutama adegan porno yang melibatkan sosok perempuan siapa saja yang dibuat secara iseng oleh orang pintar yang keblinger 

Para tokoh publik gampang diserang dengan Deepfake untuk mempengaruhi publik. Donald Trump, mantan Presiden Amerika serikat pernah terserang Deepfake. Video dengan wajah Donald Trump dibuat oleh lawan politiknya untuk menjatuhkan Trump. Video deepfake itu berisi ejekan terhadap Belgia karena masih tergabung dalam perjanjian iklim Paris.

Sora

Mantan presiden Barrack Obama Mantan, presiden Vladimir Putin, Presiden Korea Utara Kim Jong-un dan banyak artis luar tak luput dari serangan melalui deepfake.

Open Ai dikabarkan sedang mempersiapkan semacam Ai yang mampu membuat video lebih canggoih dari deepfake berupa konten dengan realitas tinggi, bernama Sora ( Langit). Saat ini masih dalam tinjauan. Dengan Sora semua orang bisa membuat konten yang sangat hidup dan mirip manusia dan lingkungannya.

Jika Sora diluncurkan tanpa dibatasi penggunaannya, dunia akan semakin kacau Orang pinggir jalan pun bisa mematikan seniman dengan membaut satu kalimat dua kalimat langsung menjadi video konten yang luar biasa. 

Tak selalu yang maju dibutuhkan. Manfaatnya yang mestinya dipikirkan.

AI Untuk Penipuan Melalui Deepfake

Manipulasi Deepfake Akan Semakin Sulit Diungkap

Saluran AI YouTube Layak Tonton

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.