Hampir setiap saat, manusia bertanya dan meminta Tuhan untuk mengabulkan permintaan. Sebagian yakin permintaannya akan dikabulkan. Hanya kapan, tak ada yang tahu. Sebagian orang lalu menciptakan Tuhan buatan yang mampu menjawab dan bekerja untuk membantu manusia setiap saat.
Manusia di seluruh jagad raya ini tahu, Tuhan mampu melakukan apa saja, bisa apa saja untuk membantu manusia dimana saja. Tetapi, manusia tidak puas Tuhan hanya bisa apa saja, tahu apa saja, Mereka menginginkan Tuhan dapat menjawab setiap permintaan atau pertanyaan manusia sesegera mungkin, kapan saja. Kalau bisa secepat mungkin.
Tetapi Tuhan tidak bisa dibegitukan. Itu menyalahi hukum Tuhan. Tuhan alam semesta sudah memberikan apa saja kepada manusia. Tinggal manusia yang mencarinya. Tuhan alam semesta itu seperti sebuah komputer super canggih yang diberikan kepada setiap manusia di dalam pikirannya, untuk bertanya apa saja, mencari apa saja dan meminta apa saja dan pasti berhasil, dengan syarat-syarat khusus. Tuhan manusia telah bersabda,” Carilah, maka kamu akan memprolehnya!”.
Manusia kemudian mencari Tuhan yang dapat dijadikan tempat bertanya apa saja. Pokoknya Tuhan yang cerdas dan Tuhan yang siap sedia jika manusia membutuhkan. Manusia kini mulai mencari Tuhan buatan, sebagai asisten manusia
Setelah sekian lama, meski sudah ada sebelumnya, baru tahun 2023 ini, ramai diperbicangkan adanya Tuhan yang cerdas yang tahu apa saja dan yang penting, bisa menjawab apa saja atau disuruh apa saja. Seketika.
Manusia menjuluki Tuhan tiruan ini dengan nama singat AI alias Artificial Intellegence ( Kecerdasan Buatan). Bentuk Tuhan ini macam-macam. Bisa berbentuk model kepala tanpa ekspresi, mahluk aneh dengan mata bersinar atau robot dengan berbacai macam bentuk atau tak berbentuk sama sekali.
Belakangan, terbukti Tuhan AI ini mampu membantu berbagai aktivitas manusia. Terutama disadari betapa Tuhan AI ini mampu memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai hal.
Tuhan AI diperas kemampuannya setiap hari dalam membantu berbagai pekerjaan manusia seperti mencari informasi, mengatur jadwal rapat, membuka dan membacakan e-mail, dan diminta mengingatkan sejumlah acara penting agar orang bisa hadir tepat waktu. Tuhan AI ini dianggap sebagai asisten pribadi yang pintar sementara manusianya semakin malas berpikir, menggantungkan semua hal pada AI.
Jika ingin membuat catatan bisnis, orang tinggal meminta AI untuk membuatnya. Ingin mempersiapkan proposal yang biasanya diselesaikan seminggu hingga sebulan, dengan memerintahkan Ai, proposal apapun bisa selesai dalam waktu tak lebih dari 3 menit!
Saat sedang menyetir, tapi ada telepon, pesan tertulis masuk atau kiriman email , sementara ia harus konsentrasi menyetir, ia bisa dengan gampang meminta Tuhan AI melalui suara model Siri atau Google Assistant, semua perintah suara bisa dikerjakan AI. Termasuk mencari alamat tujuan. Sebuah kemudahan luar biasa yang selama ini tak pernah dijumpai manusia.
Mencari seorang teman lama yang tidak pernah ketemu, tinggal minta AI melalui search engine menemukan sang teman. Dalam hitungan menit, AI akan memberi petunjuk dimana sang teman berada.
Apa saja kebutuhan manusia, Tuhan AI mampu membantu, menjawab doa dan permintaan manusia. Tuhan AI bisa apa saja.
Tetapi menjadi pertanyaan adalah, Tuhan AI ini dikendalikan manusia untuk cerdas, pintar dan membantu manusia agar semakin mudah. Sementaqra manusia tdak semuanya baik dan lurus. Ada manusia yang pengin cepat kaya, tapi ketika bertanya pada Tuhan AI bagaimana caranya bisa cepat kaya, jawaban Tuhan AI agar ia bekerja, tak memuaskan. Ia lalu membuat sesuatu yang jahat untuk dilakukan Tuhan AI misal dengan membuat berita palsi untuk mengelanuhi orang lain. Atau, ia akan membuat Tuhan Ai yang jahat tapi tetap cerdas dalam membantu memenuhi segala keinginannya. Manusia jahat seperti ini akan bisa menciptakan Tuhan AI jahat. Ia akan meminta menipu orang lain, menjahati orang lain demi tercapai tujuannya.
Jika sudah demikian, tak bisa dihindari lagi kehadiranTuhan AI baik dan Tuhan AI jahat. Tepatnya antara Tuhan AI dan Setan AI. Tinggal bagaimana manusia memilih Tuhannya. Semuanya sudah disediakan Tuhan alam semesta berupa komputer super canggih yang dibenamkan pada otak manusia. Mau memilih yang baik atau yang jahat.