Air, Konservasi, dan Sejarah Peringatannya

Seide.id – Air merupakan kebutuhan sentral bagi kehidupan manusia.
Hampir sebagian besar aktivitas pokok manusia membutuhkan air sebagai penunjangnya seperti minum, mandi, dan mencuci.

Munculnya peradaban manusia juga sebagian besar berasal dari daerah yang terdapat air, seperti sungai, sehingga dikenal dengan istilah peradaban air atau “Hydrolic Civilization”.
Contohnya, peradaban di Sungai Indus.

Air merupakan senyawa yang hanya ada di planet Bumi, namun tidak dapat ditemukan di planet lainnya. Di permukaan Bumi, keberadaan air mencapai 71 persen yang ketersediaannya mencapai 1,4 triliun kilometer kubik atau 330 juta mil³.

Air, yang memiliki rumus kimia H2O, pada setiap molekulnya terdapat satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen.

Keberadaan air harus dilestarikan agar tidak mengalami krisis air karena tindakan ceroboh manusia yang boros dalam penggunaan air.
Maka dari itu, penting sekali menerapkan konservasi air.

Apa itu konservasi air?

Konservasi air atau yang lebih sederhana dikenal dengan istilah penghematan air adalah perilaku yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan air segar dengan menggunakan metode teknologi atau perilaku sosial.

Konservasi air berguna untuk menghemat energi yang dalam pelaksanaannya terdapat tahap pemompaan air, pengiriman air, fasilitas pengolahan air limbah serta membangun usaha-usaha penyimpanan air seperti waduk dan bendungan.

Peringatan Hari Air Sedunia

Tujuan dari peringatan Hari Air Sedunia atau World Day for Water adalah untuk menyadarkan publik akan pentingnya air bersih dan memberitahu bagaimana pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

Hari Air Sedunia diperingati setiap 22 Maret dan pertama kali diumumkan pada sidang PBB yang ke-47 di Rio de Janeiro, Brazil, pada 22 Desember 1992.