Ajaib

Seide.id – Ada yang menyarankan: “Sudahlah, tak usah membicarakan, menulis, me-like, men-share dan mengomentari mengenai segala tetek-bengek tentang orang itu. Mereka mungkin memang sengaja berbuat begitu”
Sengaja..?!

Dari awal mencalonkan diri, kampanye dan menang, peristiwa di sekitar mereka memang heboh. Dari yang berbau pertunjukkan, hiburan, dagelan, keanehan pernyataan, sampai hal-hal yang…eh buju-busyet dah kata orang Betawi.
Bahkan ketika sudah menang pun, pendukungnya masih saja memaki-maki pesaingnya.

Setelah menjadi pejabat publik, pun mereka terus membuat kebijakan-kebijakan yang aneh, pernyataan ajaib bahkan bodoh yang mengundang orang waras terusik dan mengkritisi bahkan membully.

Ada yg bilang, memang itulah tujuan teamnya.
Membuat kebijakan apa saja, terserah apakah kebijakan itu bisa diterapkan atau tidak, yang penting kontroversial dan terus beredar di dalam percakapan, terus dibicarakan, mencapai ratting tertinggi (menurut istilah televisi), didiskusikan bahkan di bully sehingga akhirnya, ‘terkunci’ dalam ingatan, lalu mengendap di dalam benak.

Itulah mungkin saran dari sebuah tim sukses yang dulu mendampingi mereka mulai dari kampanye sampai sekarang-mungkin menjadi staf-dan boleh jadi sampai selesai menjabat.

Jurus “membuat kebijakan menabrak nalar itu” memang ampuh. Jurus itu nenjadi buah-bibir, meski dengan cara mencibir. Jurus melakukan kebijakan aneh itu, ternyata banyak digunakan oleh politisi dunia untuk mendulang suara.

Ilustrasi: Aries Tanjung

Ini, tentu saja dilema. Ada saran untuk membiarkan saja tingkah ajaib mereka. Dalam arti tak membicarakan, merespon dan mengkritisi kebijakan pejabat publik yang tak bermanfaat dan merugikan khalayak (kita sering lupa, bahwa kebijakan itu memakai dana dari uang pajak kita). Supaya ‘harapan’ untuk selalu jadi bahan pembicaraan tak tercapai. Di lain sisi, kebijakan ajaib, tentu harus terus dipantau dan dikritisi.

Ada ungkapan jaman old: “Sebaiknya yang waras mengalah”.
Tapi, nampaknya ungkapan itu salah kaprah dan tak cocok lagi di jaman now.

Jaman sekarang, jika ada sesuatu yang ‘melanggar kewarasan’, bukan cuma dikritisi, tapi harus dilawan..

Aries Tanjung

Catur