Akankah Pendiri TerraLabs Diajukan ke Pengadilan ?

Akankah Pendiri TerraLabs Diajukan ke Pengadilan ?

TERRAUST dipaksakan menjdi Liuna, sementara Luna lama berubah menjadi Luna Classic ( Lunc). Foto: Bussiness 2Community)

SEIDE.ID – Meski pendiri TerraLabs, Do Kwon, telah berusaha membangkitkan kembali proyek Terra- Luna, masih ada dua pihak yang berseberangan. Di sisi investor, Do Kwon dianggap telah berusaha membangun kembali Luna, di sisi lain dari sisi pengamat dan investor menyebut, meneruskan Luna 2.0 atau Luna Clasic ( Lunc) dianggap akal bulus di Kwon. 

Jika bocah Korea tajir ini buru-buru merampungkan membangun Luna baru, itu agar ia terbebas dari tuntutan masyarakat investor. Meski sebagian ivestor telah bertindak lebih cepat dengan memperkarakan Do Kwon ke pengadilan di Korea dan Singapore, hingga ke majelis Dewan Rakyat.

Tapi, sebelum melangkah ke sana, mari kita lihat proses sebuah bisnis aset kripto ini, terlebih dahulu.

Tanpa Aturan

Kelemahan pertama dari bisnis kripto semacam Luna ini adalah tidak memiliki aturan dan perundang-undangan yang mendasari bisnis ini. Secara hukum posisi investor lemah dan developer Terra-Luna bisa berbuat seenaknya sendiri, jika moralnya tipus. Misalnya bisa mengakali dana investor. Ketika dana ada di tangan pengembang, investor tak bisa apa-apa.

Biar tak memiliki aturan jelas, aturan etika bisnis di aset kripto yang dijunjung haruslah selalu dikemukakan, yakni kepercayaan, 

Developer seperti Do Kwon yang bernaung di bawah TerraLabs ini, membuat proyek Terra-Luna untuk dibeayai investor. Ini semacam bisnis komoditi saham. Ada perusahaan membutuhkan dana utuk  mengembangkan usahanya. Mereka mengajak masyarakat berinvestasi dengan janji keuntungan bersama. Terlebih Do Kwon pernah berjanji jika melakukan staking ( semacam menabung) di Anchor Protocol, akan memperoleh 20% per tahun. 

Didanai Rp 460 miliar

TerraLabs mengundang masyarakat dan perusahaan untuk ikut mendanai proyek Luna dan Terra UST yang merupakan stablecoin. Pada Agustus 2018 saat Luna mencari dana, ia memperoleh sebesar USD 32 juta ( Rp 460,800,000,000). Luna dicetak sebanyak 385.245.974 dari jumlah maksimal 1,000,000,000,000. Dari Luna yang tercetak, dibagi untuk dijual 10%, cadangan untuk TerraformLabs 20%, karyawan dan kontributor proyek 20%, Terra Lalliance 20%, untuk cadangan stabilitas harga 20%, untuk pendukung proyek 26% dan sisanya 4% untuk likuiditas awal. 

Lihat saja dari posisi ini, yang di tangan investor hanya 10% saja! Salah satu ciri proyek yang akan bermasalah adalah ketika lebih banyajk prosentasi koin ada di tangan pengembang.

Padahal, ujuannya pengembang koin Terra-Luna dan investor jelas. Mencari keuntungan bersama. Do Kwon bisa membangun proyeknya setelah memiliki dana dari investor. Investor berharap, dana itu akan menghasilkan keuntungan ketika Terra-Luna besar. Ketika sebuah proyek akan dimulai, semua tertuang dalam White Paper Sayang, tak banyak investor yang membaca White Paper. Padahal itu mutlak. Fundamentalnya di sana. Semua tertuang di sana keciali niat-niat jahat di kemudian hari.

Rekayasa Tokenomic

Terra-Luna memang kemudian besar. Sebagian investor yang melihat dananya menguntungkan, mengambil keuntungan, sebagian lain tetap menaruh dananya di Terra-Luna dengan harapan bisa naik lebih besar lagi. 

Keserakahan telah menjangkit baik investor maupun pengembang. Investor menahan investasinya berharap memperoleh keuntungan lebih. Pengembang lebih canggih lagi, melakukan rekayasa tokenomic ( ekonomi token) yang setiap orang tidak paham. Setidaknya ini dugaan beberapa pengamat kripto di twitter yang mencurigai kejatuhan Luna adalah rekayasa. 

Orang seperti FatMan ( nama samaan di Twitter) tampaknya memiliki keahlian yang setara dan mampu mencari kesalahan Do Kwon pada proyek Terra-Luna. Ketika TerraUST jatuh, diikuti Luna dan cryptocurrency lainnya, yang terkena dampak tragedi Luna, Do Kwon sengaja tidak menutupi Terra dan Luna dengan 80,000 Bitcoin yang dia miliki dengan secepatnya agar Terra UST bisa pulih dipatok dengan 1 Dolar AS. Namun itu tak dilakukan. Luna Foundation Group juga terlambat merespon. Akibatnya UST Terra dan Luna terjerembab di harga paling dalam.

Pelajaran Buat Bocah Angkuh

Do Kwon, menurut FatMan melakukan rekayasa kejatuhan Terra-Luna. Sehari sebelum peristiwa tragedi Luna, perusahaan Do Kwon, TerraLabs dibubarkan. Sebagian karyawan TerraLabs inti sudah kabur. Sebagian orang melihat ada Paus Crypto yang ingin memberi pelajaran pada bocah Korea yang angkuh ini, dengan mengakali Do Kwon. Do Kwon yang serakah ingin membeli Bitcoin murah, terpancing dan jatuhlah Luna. Terra, Luna dan Bitcoin didump oleh Paus Crypto.

Apapun yang terjadi, Luna mengalami kemerosotan paling tajam hingga harganya Rp 1,- Dunia cryptocurrency geger dengan tragedi TerraUST dan Luna. Investor marah dan berkisah bagaimana mereka sekarang miskin dan kehilangan semua uangnya karena tragedi TeraUST -Luna. Di semua medsos, investor menunjukkan kemarahannya. Mereka rugi berdarah-darah. Konon ada yang bunuh diri, tapi data itu tak pernah terungkap alias hoax. Miskinnya banyak investor membauat Justin Sun, pemilik Tron bersimpati dan siap memberi bantuan.

Do Kwon bertindak cepat. Ia membuat proposal membuat proyek baru. TerraUST menjadi Luna dan Luna menjadi Luna Classic atau Lunc. Lagi-lagi, FatMan menyebut sistem tata kelola Luna diserobot Do Kwon, seakan mereka setuju proposal dia. 

Ganti Rugi Besar

Sebagian investor menerima proposal namun sebagian investor lain melaporkan Do kwon ke pihak polisi di Korea dan Singapure tempat Luna Foundation Group bermarkas. Empat investor asal Korea menyewa pengacara handal dan ingin membuka borok Do Kwon dengan tuduhan, melakukan proyek scam, atau sistim piramida. Badan keuangan dunia, IMF juga menuduh proyek TerraUST dan Luna adalah ponzi jika tidak ada dana pendukung atau underlaying. 

Yang menerima Luna dibangkitkan, tetap saja menangis bombay, saat mereka memperoleh Airdrop dan penggantian seadanya.

Mereka yang semula memiliki TerraUST  senilai 100 token dengan harga per token Rp 1,270,000 per token. diganti rugi menjadi 10 token Terra (LUNA) dengan harga per token Rp  83,949 ( 30 Mei 2022 pk. 09:00 pagi ini) sehingga total nilai dari Rp 120,700,000 hanya diganti rugi Rp 830,949. Baik Terra-Luna diganti rugi 10% – 15% dengan nilai rendah. Ini adalah kompensasi paling menyakitkan yang pernah terjadi dan itu dilakukan oleh Do Kwon, pendiri Terra-Luna yang ngotot mengajukan proposal untuk membangun Terra/ Luna lagi.

Pembakaran Luna

Dan yang tak banyak diketahui masyarakat, jika dulu token Luna yang memiliki peredaran di pasar sebanyak 1,000,000,000 ( 1 miliar), kini menjadi 6,5 triliun lebih. Tepatnya 6,907,072,876,045 ( hampir 7 triliun) dengan harga pagi ini Rp 1,50. Pasokan yang terlalu besar, menyebabkan harga turun. Ini yang terjadi dengan Lunc.

Saat ini – hingga semalam- terjadi trending topik di twitter tentang LunacLassic, dengan seruan untuk meninggalkan proyek Luna ( Terra) dan membangkitkan Lunac ( Luna Classic) atau Luna lama dengan harapan modal mereka akan kembali. Salah satu cara adalah melakukan pembakaran Lunc agar mengurangi angka 0 di harga USD 0,000059. Pagi ini komunitas Liuna Classic sudah bisa menghilangkan satu 0 yakni menjadi US0,0001127. Nilai awal luna tanggal 29 Mei adalah Rp 1,2, tadi malam inaik 40% menjadi Rp 2,38, namun pagi ini pukul 07:27 Lunc kembali ke angka bawah Rp 1,78

Token Terlalu Banyak

Menurut CoinmarketCap dari jumlah peredaran sebanyak 6,536,396,903,498 LUNC, token ini sudah terserap sebesar  94,63%. Jika data ini benar, maka Lunc berpotensi naik harganya dalam waktu dekat.

Entah apa yang dilakukan Do Kwon dan konco-konconya melakukan rekayasa tokenomic pada Lunc. Namun rekayasa untuk menaikkan nilai Lunc, pasti akan didukung banyak investor yang berharap modalnya kembali. Mungkin ini juga peluang bagi bocah Korea ini untuk menunjukkan diri bahwa tragedi Luna bukan keselahannya semata. Tapi rekayasa pihak lain. 

Kwon juga sedikit lega karena tak lagi dilaporkan dalam bentuk perlawanan yang lebih besar lagi: Class Action. Kecuali ia bisa membuktikan bahwa menghidupkan Luna yagn menguntungkan adalah tindakan paling benar. Jika tidak, perlawanan akan menjadi selamanya.

Dana USD 1 Triliun Kripto Lenyap Akibat Crypto Crash

Satu Dari 10 Orang Eropa Berinvestasi di Kripto

Bisnis Jalan Tol di Indonesia

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.