Akhirnya, angka fantastis diperoleh Bitcoin yang mencapai harga Rp 1 miliar per keping ( Foto: Copilot, bing/ Soede)
Setelah banyak pridiksi dari berbagai ahli kripto dan pengamat, akhirnya, kemain, harga Bitcoin tembus Rp 1 miliar per koin. Kenaikan harga Bitcoin meski mencengangkan, tidak menjadi surprise berlebihan. Sudah banyak dipridiksi harganya raja kripto ini memang akan luar biasa, Tak hanya Rp 1 miliar, namun bisa mencapai Rp 2,4 miliar!
Dua Pelontar
Kenaikan ini akibat dua hal penting dalam kemajuan Bitcoin. Pertama diluncurkannya ETF Bitcoin spot yang sukses luar biasa dan yang kedua adalah peristiwa Halving Bitcoin.
Halving Bitcoin telah menerbangkan banyak angan-angan investor untuk menjadikan Bitcoin sepadan dengan aset dunia bernama Emas. Halving Bitcoin memang mengendalikan laju inflasi Bitcoin dan membuatnya lebih mirip dengan logam mulia, seperti emas, dalam hal ketersediaan yang terbatas. Kedua, halving memastikan bahwa pasokan Bitcoin baru yang masuk ke pasar dapat diprediksi dan secara bertahap semakin berkurang, langka dan pada akhirnya harganya tetap.
Dua pendekatan Halving ini yang diharapkan banyak orang, bahwa salah satu aset berharga dunia, datang dari Digital Money ( Uang Digital), People’s Money ( Uang yang diciptakan dari rakyat ke rakyat) dan Cryptocurrency alias Mata Uang Kripto.
Dengan Halving Bitcoin, ongkos penambang akan dikurangi setengahnya, sehingga koin yang dikeluarakan semakin sedikit. Hal ini membatasi laju Bitcoin baru yang menjadikan Bitcoin langka dan harganya semakin mahal.
Pasokan Terbatas
Keuntungan lain adalah terjaganya pasokan Bitcoin sehingga kelangkaan ini akan menjadikan Bitcoin sebagai penyimpan nilai yang menarik, tak ubahnya emas. Mekanisme halving merupakan proses penting menjaga keberlanjutan nilai ekonomi Bitcoin sepanjang waktu, seperti emas.
Tujuan dari halving adalah menciptakan lingkungan deflasi bagi Bitcoin. Dengan membatasi laju pembuatan ( baca produksi) koin baru, kelangkaan Bitcoin tetap terjaga dari waktu ke waktu, menjadikannya sebagai penyimpan nilai yang menarik. Mekanisme halving ini merupakan komponen penting dalam keberlanjutan ekonomi jangka panjang Bitcoin.
Aset Terbatas
Emas dan Bitcoin merupakan aset paling berharga di jagad raya saat ini yang jumlahnya terbatas.
Jumlah Bitcoin seluruh dunia sepanjang masa hanya akan ada 21,000,000 keping Bitcoin. Saat ini Bitcoin yang sudah beredar di pasaran mencapai 19,800,000 Bitcoin. Sisa kurang lebih 2,000,000 Bitcoin. Diperkirakan Bitcoin habis ditambang pada 2140 atau sekitar 118 tahun lagi.
Sementara Emas seluruh dunia yang sudah ditambang dan beredar adalah 169.643 ton dengan total yang berhasil ditemukan sekitar 221.353 ton. Menurut catatan dunia, emas yang ada di bumi tinggal 51,700. ton. Atau 17 tahun lagi. Namun manusia adalah pencipta terbaik sehingga setiap saat mereka menemukan alat menambang emas yang lebih mudah, cepat dan tepat.
Mungkin nanti jika ada gunung emas atau Bitcoin lagi, bisa jadi ceritanya akan lebih penjang lagi.
Akhirnya Bitcoin Tembus Rp 1 Miliar Per Keping
Setelah banyak pridiksi dari berbagai ahli kripto dan pengamat, akhirnya, hari ini, harga Bitcoin tembus Rp 1 miliar per koin. Kenaikan harga Bitcoin meski mencengangkan, tidak menjadi surprise berlebihan. Sudah banyak dipridiksi harganya raja kripto ini memang akan luar biasa, Tak hanya Rp 1 miliar, namun bisa mencapai Rp 2,4 miliar!
Dua Pelontar
Kenaikan ini akibat dua hal penting dalam kemajuan Bitcoin. Pertama diluncurkannya ETF Bitcoin spot yang sukses luar biasa dan yang kedua adalah peristiwa Halving Bitcoin.
Halving Bitcoin telah menerbangkan banyak angan-angan investor untuk menjadikan Bitcoin sepadan dengan aset dunia bernama Emas. Halving Bitcoin memang mengendalikan laju inflasi Bitcoin dan membuatnya lebih mirip dengan logam mulia, seperti emas, dalam hal ketersediaan yang terbatas. Kedua, halving memastikan bahwa pasokan Bitcoin baru yang masuk ke pasar dapat diprediksi dan secara bertahap semakin berkurang, langka dan pada akhirnya harganya tetap.
Dua pendekatan Halving ini yang diharapkan banyak orang, bahwa salah satu aset berharga dunia, datang dari Digital Money ( Uang Digital), People’s Money ( Uang yang diciptakan dari rakyat ke rakyat) dan Cryptocurrency alias Mata Uang Kripto.
Dengan Halving Bitcoin, ongkos penambang akan dikurangi setengahnya, sehingga koin yang dikeluarakan semakin sedikit. Hal ini membatasi laju Bitcoin baru yang menjadikan Bitcoin langka dan harganya semakin mahal.
Pasokan Terbatas
Keuntungan lain adalah terjaganya pasokan Bitcoin sehingga kelangkaan ini akan menjadikan Bitcoin sebagai penyimpan nilai yang menarik, tak ubahnya emas. Mekanisme halving merupakan proses penting menjaga keberlanjutan nilai ekonomi Bitcoin sepanjang waktu, seperti emas.
Tujuan dari halving adalah menciptakan lingkungan deflasi bagi Bitcoin. Dengan membatasi laju pembuatan ( baca produksi) koin baru, kelangkaan Bitcoin tetap terjaga dari waktu ke waktu, menjadikannya sebagai penyimpan nilai yang menarik. Mekanisme halving ini merupakan komponen penting dalam keberlanjutan ekonomi jangka panjang Bitcoin.
Aset Terbatas
Emas dan Bitcoin merupakan aset paling berharga di jagad raya saat ini yang jumlahnya terbatas.
Jumlah Bitcoin seluruh dunia sepanjang masa hanya akan ada 21,000,000 keping Bitcoin. Saat ini Bitcoin yang sudah beredar di pasaran mencapai 19,800,000 Bitcoin. Sisa kurang lebih 2,000,000 Bitcoin. Diperkirakan Bitcoin habis ditambang pada 2140 atau sekitar 118 tahun lagi.
Sementara Emas seluruh dunia yang sudah ditambang dan beredar adalah 169.643 ton dengan total yang berhasil ditemukan sekitar 221.353 ton. Menurut catatan dunia, emas yang ada di bumi tinggal 51,700. ton. Atau 17 tahun lagi. Namun manusia adalah pencipta terbaik sehingga setiap saat mereka menemukan alat menambang emas yang lebih mudah, cepat dan tepat.
JPMorgan Mulai Berpaling ke Bitcoin
