Seide.id. Ancaman Perang terhadap apa yang dijuluki BuzzerRp tampaknya mulai dilaksanakan. Hari ini, tepatnya malam ini setelah pukul 20:00, akun-akun ternama telah tumbang. Ada akun Denny Siregar, Ferdinand Hutahean, Ade Armando, Chusnul Ch dan beberapa akun lain yang dianggap pro pemerintah.
Menurut sumber Seide.id, akun berikutnya,, sesuai yang tersebar di medsos, yang akan ditenggelamkan ( take down) adalah milik Eko Kuntadi, Putri Cebong, Risma, Narkosun, Muannas Aladin hingga Budiman Sudjatmiko. “ Hhhhee, akun saya rupanya masuk dalam list untuk ditake down oleh akun sebuah kelompok yang gerah saat saya mencoba membawa perpsektif ilmu dalam politik. Pasti ini kelompok yang takut standar politik berubah ke depan. Takut gak populer lagi jagoan mereka,” tulis Budiman Sudjatmiko dalam akun di Twitter @budimandjatmiko. Perihal akun Denny Siregar yang ditakedown dikabarkan juga oleh akun Rika ( @mamarika19), beberapa saat lalu.
Menurut ahli IT, tanda akun yang diserang bermasalah, dibuktikan dengan adanya shadow ban akun-akun yang berwarna kuning menjadi merah sebagai bukti serangan telah berdampak. Ditambahkan, sejak dua tahun belakangan ini kelompok yang berseberangan dengan pemerintah mempersiapkan ratusan tim ahli IT untuk “ berperang” melawan akun medsos yang layak mereka musnahkan atau dibungkam.
Di Twitter, menurut WAG JokowicksII, akun pecinta NKRI telah mulai diserang secara TSM ( Terstruktur Sistematik dan Massive). Berikutnya, konon, setelah twitter selesai, ganti serangan ke Facebook. Inti serangan, agar akun-akun itu tidak bisa menyuarakan pembelaan terhadap pemerintah, lalu diganti dengan propaganda kelompok yang tak menyukai mereka.
Sejak lama, di medsos, beberapa kelompok dengan berbagai nama, gencar memprovokasi untuk memerangi BuzzerRp mengingat selama ini, mereka merasa terkena kritikan atau serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai Pro Jokowi dengan sebutan BuzzeerRp alias pendengung yang dibayar pemerinah untuk melawan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah.
Sementara akun-akun yang dituduh BuzzerRp semacam Denny Siregar, Eko Kuntadi, Ade Armando menurut mereka saat diwawancarai MetroTV tak merasa ada yang membayar mereka. Mereka memperoleh uang dari google Ads berdasar trafik berita yang mereka unggah. Mereka mengaku pro negara, dan mereka tidak suka dengan orang yang mengganggu jalannya pemerintahan. Mereka menganggap hal ini sebagai bela negara bagi setiap warga negara..
Salah satu yang terbuka menyatakan perang adalah Andi Arief dari Partai Demokrat. Melalui akunnya, ia menulis,” Terhadap buzzerrp kita nyatakan perang karena negara rusak belakangan ini karena mereka”. Juga bermunculan akun lain di twitter dengan nama menyeramkan seperti Pemburu BuzzerRp, Pemburu Buzzer dengan jelas menyatakan maksudnya.
Jika situasi seperti gambaran “ perang” ini benar terjadi, tampaknya media sosial telah tidak lagi menjadi media komunikasi yang menghibur, informatif, namun telah menjadi media peperangan ideologi dan politik yang tidak sehat lagi dan berbahaya. ( ms/*)