Aktor manusia, kini memperoleh pesaing sungguhan, aktor AI. Melalui algoritme dan proses perekaman emosi dan gerak msnusia, robot Ai bisa melahirkan aktor buatan AI yang mirip manusia, tapi mungkin dengan bayaran lebih murah. Akankah nasib aktor dan aktris terdampak ?
Saya lupa waktunya, tapi sangat ingat isi berbincang saya dengan Slamet Rajardjo dan Christine Hakim soal dunia akting. Waktu itu belum ada AI. Yang ada adalah animasi yang menghadirkan aktor dan aktris dalam film, yang semakin lama, semakin mirip manusia yang berakting.
Christine Hakim langsung berujar bahwa animasi yang semakin canggih dapat mengurangi peran manusia dalam hal ini aktor dan aktris dalam pembuatan sebuah produksi film.
Namun buru-buru, Slamet Rahardjo memberi tanggapan yang menyegarkan. Aktor dan aktris untuk beradegan di film, mungkin bisa digantikan sosok animasi buatan manusia. Terlebih animasi 3D seperti The Adventures of Tin Tin. Namun yang sulit ditiru adalah emosi saat berakting.
Mas Slamet mungkin benar, namun dunia animasi semakin canggih dengan penemuan sistem Kinect sebagai alat motion Capture yang menangkap setiap gerakan manusia dan direkam dan dimasukkan dalam animasi. Proses ini memungkinkan animasi atau siapapun bisa beradegan dengan gerak dan emosi yang sama.
Terlebih, sekarang dengan hadirnya AI ( Artificial Intellegence). Aktor siapapun sekarang dapat diganti dengan manusia yang mirip, kemudian dijadikan DeepFake yang mirip si artis yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah film. Bahkan, sutradara tak akan ragu memakai sosok Tom Cruise “ palsu” buatan AI.
Saat ini, di Hollywood tengah terjadi perdebatan seru tentang peran aktor Hollywood dan aktor buatan AI. Atau, apakah keduanuya- aktor sungguhan dan aktor AI- adalah pasangan ideal dalam pembuatan film yang bisa lebih berbeaya murah.
Katakanlah beberapa adegan biasa, sutradara akan membutuhkan seorang Tom Cruise, tetapi dalam adegan berbahaya, kemungkinan sutradara tidak akan mau mengambil risiko dengan membiarkan Tom Cruise beradegan berbahaya terus. Bisa jadi aktor AI diperlukan sebagai pengganti. Untuk aktor lain mungkin. Tapi tidak untuk aktor kaliber Tom Cruise.
Film semacam Mission Imposibble7, dimana film ini dibeayai oleh aktor Tom Cruise serta dimainkan Tom Cruise sendiri, termasuka degan berbahaya, belum membutuhkan aktor AI untuk adegan berbahaya.
Hadirnya aktor AI mengaburkan batasan antara pemain manusia dan aktor AI. Jika batasan tidak ada, bisa jadi nanti seluruh film dimainkan oleh aktor AI semua. Dengan keheibatan Ai yang menjangkau semua bidang, hal ini sangat memungkinkan.
Analisa saya ini mungkin masuk akal, nantinya. Masalahnya, saya belum melihat benar, sejauh mana kemampuan AI dalam menggantikan aktor manusia. Sebab sampai hari ini, saya masih percaya sahabat saya, Slamet Rahardjo dan Christine Hakim.
JAM 09:00 HARI INI : Bisakah Aktor dan Aktris Manusia Diganti Aktor Buatan AI ?
AI Bisa Membantu Investor Kripto Untung dan Tidak Tertipu
Sukses Karena Mencintai Apa yang Mereka Kerjakan