Aktris Legendaris H. Rahayu Effendi Tutup Usia

Rahayu Effendi

Tampil tak kurang dalam 55 judul film nasional dan 13 sinetron serial sejak 1964 hingga 1998 meneguhkan namanya sebagai legenda akting di kancar perfilman dan sinetron nasional. Sang Legenda H. Rahayu Effendi yang juga ibunda aktor dan sutradara Dede Yusuf Effendi, telah tiada.

Seide.id. Aktris legendaris era 1970-1990-an H. Rahayu Effendi, yang juga ibunda dari aktor dan politisi Dede Yusuf Effendi meninggal dunia. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Randi, manajer Dede Yusuf, melalui pesan singkatnya kepada awak media.

Hajjah Siti Rahayu Effendi, meninggal dunia di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan pada hari ini, Kamis, 28 November 2024, pukul 04.38 WIB. Sebelumnya, aktris pemeran 55 judul film dan 13 sinetron seri sejak tahun 1964 hingga 1998 terkena serangan jantung dan menjalani perawatan intensif hingga 60 hari, dengan kondisi yang terus melemah.

Sebelum menjadi legenda di perfilman nasional, Rahayu Effendi juga sempat menjajal profesi sebagai pramugari di salah satu maskapai penerbangan. Di bidang seni wanita kelahiran 30 Agustus 1942 pernah menjadi penari di Istana Bogor.

Bakat dan kecintaannya pada seni mengantarkannya ke dunia akting, pada tahun 1964, saat ia bermain drama bersama Lasmijah Hardi dalam pertunjukan Sumpah Palapa di Bali Room, Hotel Indonesia. Dari sanalah, potensi seninya mengantarkan ke layar perak.

Di bawah bimbingan Gayus Siagian dan Drs. Asrul Sani, debut aktingnya mengantarkannya ke layar perak. dengan main di film Pilihan Hati (1964), Sembilan (1967), Lisa (1971), dan Perkawinan (1972) . Rahayu Effendi menunjukkan aktingnya disukai oleh sutradara dan produser. Bahkan, pada FFI 1975, ia mendapatkan nominasi lewat film Pacar Pilihan.

Sederet film film Rahayu Effendi yang monumental dan mendapat perhatian pengamat; Jakarta-Hongkong-Macao (1968), Laki Laki Tak Bernama (`1969), Lewat tegah Malam (69) Yang Jatuh di Kaki Lelaki (1970), Las Tango in Jakarta (1972), Segenggam Harapan (1973), Senyum di Pagi Bulan Desember (1974), Rahasia Perawan (1975), Badai pasti Berlalu (1976), Kembang Kembang Plastik (1977), Bung Kecil (1978), Kau dan Aku Sayang (1979) Jangan Ambil Nyawaku (1980), Sang Guru (1981), dan Halimun (1982).

Selain berakting di depan kamera, H Rahayu Effendi juga aktif berorganisasi dan pernah juga menjadi pengurus Dewan Pertimbangan Organizasi PPFI untuk periode 2001-2004 di Jakarta.

Rahayu Effendi menikah dengan Tammy Effendi, putra dari penyair Roestam Effendi, pada 1963. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak, Bobby dan Dede Yusuf. Namun, sayangnya, rumah tangga mereka harus berakhir pada 1975.

Selain drama rumah tangga, film aksi dan silat, belakangan, Rahayu Effendi juga mewarnai film komedi, bersama Trio Warkop DKI (Dono – Kasino – Indro) dengan berperan sebagai Tante Mira dalam film Mana Tahan (1978). Peran yang iconik dan terus dikenal oleh pecinta film Warkop.

Saat ini, jenazah yang meninggal di usia 82 tahun itu, disemayamkan di rumah duka di Cinere, Depok. Rencananya, ibunda Dede Yusuf akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pukul 14.00 WIB. – dms

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.