Foto : Pexels/Pixabay
Oleh: Fr. M. Christoforus BHK
Puisi Pertobatan
Hari ini,
di dasar sumur sadarku
terbantai lagi ni’ sesalku
mungkin ini keseribu kali
kutersungkur sekali lagi
di bawah teduh kaki-Mu.
Tapi,
aku tak pernah ragu
akan tulus janji-Mu di sudut lubuk jiwa ini
Deus Caritas Est
“Gusti Tuhan itu, cinta”
Maka,
kini kuberani tuk’ kembali
ke istana nuraniku ini
tuk berpesta bersama-Mu
Tuhan,
betapa agung rahim-Mu
—–
Saudara,
Tuhan kita, bukanlah Tuhan yang lalim bertangan besi, berlengan terkepal. Tapi, Dia sang Tuhan nan mahabelas kasih.
Kembalilah saudaraku, ke pangkuan agung-Nya, sesuai janji tulus-Nya, aku mau menebusmu hingga abadi.
Tak ada yang mustahi di bawah sekuntum indah senyum tulus-Nya, Dialah sang mahasetia itu
kini hingga kekal.
“Aku akan menyeraimu hingga kekal…
Aku mengasihimu dengan kasih abadi,”
maka, kembalilah…
Aku sang “alfa – omega”
—-
Malang, 11 September 2022
Fr. M. Christoforus, BHK