Ajari Aku Untuk Mencintai-Mu

“Ceweknya cantik-cantik,” rayu seorang teman, ketika membujuk aku untuk masuk suatu organisasi sosial.

Jujur, yang membuat aku ingin tahu dan penasaran dengan organisasi itu bukan karena banyak gadis cantik. Melainkan tantangan yang mesti dihadapi oleh anggotanya. Itu yang menarik, dan membuat aku jadi tertarik.

Bagaimana tidak menarik dan menantang. Organisasi itu sifatnya nirlaba. Tugas anggotanya seperti mengunjungi orang sakit, mengajar anak yang terbelakang atau lemah mental, dan seterusnya.

Sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri, “berani dan sanggupkah aku?” Karena tujuanku merantau ke Jakarta ini untuk mengubah nasib agar hidup mapan.

Kenyataannya, hidupku jauh dari mapan, karena aku seorang idealis.
Tapi tantangan itu membuat aku penasaran untuk bergabung, dan mengenal lebih dalam organisasi itu.

Dengan bergabung ke dalam organisasi itu, aku belajar disiplin. Rapat Mingguan dilakukan tepat waktu, kendati pengurus dan anggotanya datang belum komplet. Begitu pula dengan kunjungan tugas sosial. Sekiranya terlambat atau berhalangan, kita memberi tahu teman timnya. Kita belajar untuk menghargai waktu orang lain.

Dengan mengunjungi orang sakit atau mengajar anak yang lemah mental, aku belajar menghibur, memberi semangat, membesarkan hati, dan sabar.

Dengan mendatangi mereka yang lemah, berkebutuhan khusus, dan tersisih itu seakan aku mengunjungi diri sendiri. Sekiranya hal itu terjadi pada diriku…

Makin lama bergabung dengan organisasi itu, aku makin pahami tujuan hidupku. Tanpa niat tulus, sabar, dan rendah hati, kita tidak bakal kuat bertahan. Untuk ke luar atau mengundurkan diri dari organisasi.

Lebih dari pada itu, berorganisasi membuat hidupku makin terarah agar aku tidak menyia-nyiakan anugerah Allah. Semangat berjuang dan pantang menyerah untuk memperbaiki dan mengubah nasib ini ke arah yang makin lebih baik.

Semoga kita makin dimampukan untuk lebih peduli, berempati, dan berbela rasa pada kaum lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (berkebutuhan khusus). Sebagai ungkapan, bahwa kita sungguh mencintai Allah.

Foto : absolutvision/Unsplash

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Mencintai

Motivasi itu Nafas Jiwa

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang