Seide.id – Alergi debu membuat orang jadi bersin-bersin itu biasa. Begitu pula dengan alergi makan seafood yang membuat sebagian tubuh ini jadi bentol-bentol merah. Tapi alergi cinta?
Itu yang luar biasa. Karena di zaman milenial ini masih ada grup WA yang tidak mengizinkan anggotanya mengutip ayat-ayat suci ke dalam postingannya. Padahal ayat suci itu sebagai ungkapan cinta kepada Allah Sang Pencipta.
Fakta itu yang membuat saya sedih, prihatin, dan miris. Karena anggota itu dijapri langsung dan diingatkan oleh Admin untuk tidak mengutip ayat-ayat Kitab Suci. Alasannya, untuk menjaga toleransi dan harmoni dalam kebersamaan grup, yakni saling menghormati.
Padahal, sesungguhnya tulisan yang berbau agama itu termasuk kebebasan penulis dalam mengekspresikan keimanannya. Apakah hal itu mengganggu dan membuat gerah orang yang beda keyakinan?
Sesungguhnya, ketika masuk ke dalam grup WA, siap-tidak-siap, kita harus berani menerima segala macam perbedaan dan karakter anggotanya dengan konsekuen.
Saling menghargai, menghormati, dan mengedepankan toleransi itu baik dan benar. Tujuannya agar postingan itu mampu memotivasi, menginspirasi, dan bermanfaat bagi banyak orang.
Sebaliknya postingan yang bersisi kebencian, kekerasan, provokasi, hoaks, dan sara itu yang wajib diperingatkan Admin. Karena postingan sampah itu yang tidak layak dibaca.
Kita juga tidak harus mengkerdilkan diri dan berpikir sempit, bahwa postingan yang berisi ayat-ayat Kitab Suci (dari agama apa pun) itu mempengaruhi dan mengubah keimanan pembacanya, sehingga pindah agama. Apakah semudah itu?
Sesungguhnya, Admin yang bijak itu tidak harus menghakimi dan melarang anggotanya yang posting tentang keimanan dan mengutip ayat Kitab Suci. Jika ada anggota yang keberatan dan tidak berkenan, silakan mereka membuang sendiri.
Disadari atau tidak, sesungguhnya kita hidup di alam demokrasi dan semangat toleransi untuk ber-Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda, tapi kita dalam kesatuan NKRI.
Hidup saling menghargai dan menghormati itu ciri khas orang yang miliki toleransi sejati.
…
Mas Redjo /Red-Joss