“Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan,” ucap kata Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi kepada wartawan.
Seide.id – Dengan tewasnya Ali Kalora dan pengawalnya, Ikrama, maka saat ini masih tersisa empat DPO teroris lainnya. Mereka adalah Askar Alias Jaid Alias Pak Guru, Nae Alias Galuh Alias Muklas, Suhardin Alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali Alias Ahmad Panjang.
“Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan,” ucap kata Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi kepada wartawan.
Sebagaimana diketahui, kontak tembak yang terjadi di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong pada Sabtu (18/9) pukul 18.00 WITA, menewaskan, pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, Ali Ahmad alias Ali Kalora beserta pengawalnya, Jaka Ramadhan alias Ikrima.
Satgas Madago Raya turut menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang M16, hingga bom usai baku tembak yang berakhir dengan tewasnya Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Tewas dalam Kontak Tembak.
Rudy menuturkan keberhasilan melumpuhkan Ali Kalora ini bermula dari informasi intelijen tentang keberadaan DPO teroris Poso tersebut. “Kita mendapat informasi bahwa keberadaan DPO yang terpisah dari kelompoknya,” ujar Irjen Rudynya.
Dari informasi itu, kata Rudy, tim pun langsung dikerahkan menuju ke lokasi untuk melakukan penangkapan. Sempat terjadi baku tembak, hingga Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama tewas dalam peristiwa tersebut.
Selanjutnya : Ali Kalora merupakan salah satu pengikut senior Santoso