Seide.id. Serangan Rusia di Ukraina “bisa merupakan kejahatan perang,” kata Amnesty International.
Pengawas kanan yang berbasis di London mengatakan pada hari Jumat dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mendokumentasikan “tiga insiden yang diyakini telah menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai setidaknya 12 lainnya.”
Mengutip Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard, pernyataan itu mengatakan: “Militer Rusia telah menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan sipil dengan menggunakan rudal balistik dan senjata peledak lainnya dengan efek area luas di daerah padat penduduk.”
“Beberapa dari serangan ini mungkin merupakan kejahatan perang. Pemerintah Rusia, yang secara salah mengklaim hanya menggunakan senjata berpemandu presisi, harus bertanggung jawab atas tindakan ini,” katanya.
Menyerukan Rusia untuk segera mengakhiri “serangan membabi buta yang melanggar hukum perang,” katanya:
“Kelanjutan penggunaan rudal balistik dan senjata peledak tidak akurat lainnya yang menyebabkan kematian dan cedera warga sipil tidak dapat dimaafkan.”
Crisis Evidence Lab kelompok itu menganalisis bukti digital, termasuk foto, video, dan citra satelit dari tiga serangan di awal operasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari.
“Serangan terjadi di Vuhledar, Kharkiv, dan Uman,” kata pernyataan itu.
Kelompok hak asasi mengatakan “serangan paling mematikan” yang didokumentasikan adalah “sebuah rudal balistik yang menghantam di dekat sebuah gedung rumah sakit di Vuhledar, di wilayah Donetsk, Ukraina timur, menewaskan empat warga sipil dan melukai sepuluh lainnya.”
Mengutip sumber lokal yang berbicara dengan peneliti Amnesty International, kelompok itu mengatakan dua wanita dan dua pria tewas, dan enam petugas kesehatan termasuk di antara yang terluka.
“Menganalisis foto-foto potongan senjata yang terkait dengan insiden itu, penyelidik senjata Amnesty International menentukan bahwa rudal balistik 9M79 Tochka digunakan dalam serangan itu,” kata pernyataan itu.
Pengawas hak juga merinci serangan lain di wilayah Kharkiv, timur laut Ukraina.
“Targetnya kemungkinan adalah Pangkalan Udara Chuhuiv di dekatnya, tetapi senjata Rusia malah menyerang blok perumahan, menyebabkan kerusakan akibat kebakaran yang luas dan tampaknya membunuh setidaknya satu warga sipil pria dan melukai setidaknya dua wanita sipil.”
Dalam serangan lain pada 24 Februari di Uman di wilayah Cherkasy, “seorang pria sipil tampaknya telah terbunuh oleh serangan yang juga merusak restoran terdekat,” tambahnya.
Intervensi militer Rusia di Ukraina memasuki hari ketiga pada hari Sabtu dengan laporan terbaru menunjukkan bahwa pasukan Rusia menuju ibukota, Kiev, dari beberapa arah.