ANAK BAIK

Kok pulang? Tidak jadi main sama Lana?” tanya Ibu 

“Gak jadi,” Mili menghempaskan dirinya di sofa.  

Ibu duduk di sisinya. “Kamu kenapa? Kok mulutmu kayak huruf U terbalik, dan mukamu jelek begitu?” 

Mili melotot menatap Ibu. “Yang jelek bukan aku, Bu. Lana tuh yang jelek.”  

“Kamu yang cemberut, kok Lana yang jelek?” 

“Dia jahat, Bu.” 

“Jahat kenapa?” 

“Dia main dengan anak tetangga baru itu! Aku datang pun, dia tidak menyambut!” 

“Jadi kamu langsung ngambek dan pulang?” 

“Ya iyalah.” 

“Kenapa tidak ikut main bertiga?”

“Ogah.” 

Ibu tersenyum menatap putrinya. Ibu tahu, Mili dilanda cemburu.

“Jadi dia jahat ya, Mil?”

“Ya, jahat, Bu.” 

“Kalau kamu marah padanya, yang jahat jadi dua anak, dong?” 

“Kok dua, Bu?” tanya Mili, heran. 

“Ya dua, Lana dan Mili.” 

“Huuuuh Ibu, aku bukan anak jahat, aku tidak mau jadi anak jahat.” 

“Kalau begitu pergilah ke sana lagi sesuai janjimu. Baikan lagi dengan Lana.” 

“Hmmmm, kalau aku baikin dia, aku … anak baik, Bu? Lagipula Bu, mungkin Lana tadi tidak melihat aku, ya?” 

Ibu menepuk kepada Mili. “Kamu pinter.” Lalu Ibu meninggalkannya merenung sendiri. 

Tak lama setelah itu terdengar teriakan di depan pintu pagar, “Miliiii…main yuk.” 

Mili bergegas menyambut Lana, BFF-nya.

21 Maret 2021

* Challenge  menulis cerita anak berdasar gambar.

Avatar photo

About Belinda Gunawan

Editor & Penulis Dwibahasa. Karya terbaru : buku anak dwibahasa Sahabat Selamanya.