Warga Desa Rahayu dan Desa Sugih, di pinggir Sungai Bengawan Solo, tadinya hidup damai. Sampai muncul anak-anak nakal
Anak-anak nakal yang dikenal dengan nama Kolor Ijo ( Celana Hijau) sering mencuri di desa Rahayu. Saat dikejar, mereka lari dan bergabung dengan warga. Sering juga sembunyi di mesjid agar aman dari amukan warga tetangga sebelah.
Lama-lama warga Rahayu tahu trik anak-anak nakal ini dan tetap menangkap mereka di mesjid. Anak-anak itu membuat narasi bahwa mesjid diserbu desa sebelah. Kampung diserang warga sebelah. Kebetulan, salah satu penyerbu itu berbeda agama.
Berbagai kejadian itu mereka rekam dan disebarkan, seakan mereka diserang musuh. Mereka perlu dukungan dari pihak luar yang seagama dengan mereka yang hanya bisa memahami dari foto dan video. Pertikaian makin seru. Dan Kolor Ijo berperan terhadap pertikaian di sana
Jika anda ingin tahu seperti apa pertikaian antara Israel dan Palestina, tak jauh berbeda dengan kisah di atas. Itu bukan tentang agama. Ada kenakalan, rekayasa korban dan playing victim. Bedanya hanya skala. Di desa ada Kolor Ijo, di Gaza ada Hamas.
Pertikaian sengaja tercipta untuk donasi dan jual beli perlengakapan perang. Korbannya tetap sama ; masyarakat biasa……..