Oleh NON-O
Selain ahli agama, banyak orang memanggilnya “Khoujah” atau Kyai, Nasruddin Hoja ternyata juga dikenal sebagai ahli logika yang sangat bijaksana sehingga dapat menganalisa segala situasi, betapapun kompleksnya. Murid-muridnya penasaran, apakah kekuatan penalaran sang Mullah masih bertahan ketika ia sedang mabuk.
Suatu ketika dia diajak dalam sebuah pesta, dan dibujuk minum anggur agak banyak sehingga membuatnya mabuk. Ketika Nasruddin jatuh tertidur, mereka membawanya ke kuburan dan meletakkannya di atas tanah, di belakang sebuah batu nisan.
Murid-murid ini kemudian bersembunyi dan menunggu analisis Nasruddin Hoja setelah dia bangun. Ketika bangun, murid-muridnya itu terkagum-kagum dengan analisanya yang memakai hukum “Satu di antara dua” dari kitab logika,
“Aku ini hidup atau mati? Kalau aku hidup, lalu apa yang aku lakukan di sini? Sebaliknya, kalau aku mati, lalu mengapa aku merasa ingin ke kamar mandi?” *