Foto : Mayur Gala / Unsplash
Beli kucing dalam karung. Teliti sebelum membeli agar kita tidak salah pilih dan kecewa.
Memilih makanan ringan dalam kemasan itu tidak semudah kita mengenali karakter seseorang.
Kita sering kali jadi bingung saat hendak memilih camilan di pasar swalayan.
Di rak yang berjajar rapi itu, kita temukan makanan ringan dikemas menarik dengan warna-warni indah dan rasa yang menggugah selera.
Biasanya untuk memilih camilan itu, yang pertama didasari oleh nama perusaan dan yang telah teruji di bidangnya, atau camilan yang jelas bentuk dan rasanya. Alasannya, agar kita tidak dibohongi oleh kemasan, karena camilan itu rasanya jauh dari lezat dan kurang berkualitas.
Begitu pula saat hendak memilih mitra kerja. Kita pelajari referensi orang tersebut lewat resume pengalaman kerja, atau jaringan pertemanannya jika kita hendak memasok kebutuhan pokok untuk usahanya.
Jauh lebih efektif lagi dan tepat sasaran, jika wawancara itu secara langsung. Kita dapat menggali niat, motivasi, dan kesungguhannya dalam menjalin hubungan kerja sama itu.
Lewat sorot mata, gerak tubuh, dan cara bicaranya itu kita mampu melihat kejujuran orang, rasa percaya diri, wawasannya, dan seterusnya. Tujuannya agar kita tidak memilih kucing dalam karung.
Sama halnya saat kita hendak memilih pasangan hidup. Ketika dibuai cinta, semua tampak indah memesona. Tak ada kekurangan atau jeleknya. Dan lebih suloyo lagi, (maaf) tai kucing pun berasa coklat.
Lihatlah, sebaran proposal cinta di medsos. Berapa banyak korban yang tergiur janji manis, lalu pacaran, hingga berakhir tragis.
Teliti sebelum memutuskan untuk membeli itu, sejatinya mengajar kita agar berhati-hati terhadap bujuk rayu dan janji manis promosi yang tidak bertanggung jawab.
Sekali lagi, jangan mudah percaya dengan penampilan yang sering kali menipu.
Jangan takut untuk ditinggalkan, dibilang tidak cinta, dan seterusnya agar kita rela berkorban segalanya. Padahal sebenarnya kita tengah diperdaya.
Dengan _bobot, bibit, bebet_, kita teliti lebih jauh calon pasangan kita agar tidak salah langkah dan menyesal seumur hidup.
Keluarga bahagia dan diberkati Allah adalah jika hidup keseharian rumah tangga kita dipenuhi ungkapan syukur atas karunia dan belas kasih-Nya.