Di Indonesia, investor meningkat, namun nilainya justru anjlok. Token aratis salah satu penyebabnya. ( Credit Photo: DailyHold)
Aset kripto telah menjadi topik menarik di dunia keuangan selama bertahun-tahun. Termasuk sepanjang tahun 2023. Pasar terus berkembang, adopsi kripto terus membubung. Tapi dua hal menjengkelkan, terus melekat pada aset kripto; peretasan yang semakin marak dan kejahatan yang dilakukan oleh pemilik bursa kripto yang serakah..FTYX dan Binance contoh bursa keserakahan.
Dari tanah air, nilai transaksi aset kripto di Indonesia dari Rp 306,4 triliun pada tahun 2022, turun drastis ke Rp 94 triliun. Dibanding tahun 2021, nilainya akan mengejutkan lagi. Pada 2021 investasi aset kripto mencapai Rp 859,4 triliun. Tertinggi sepanjang masa, namun kini terjun bebas.
Nasib Token Artis
Penurunan terjadi lantaran banyak investor baru terbujuk pada rayuan gombal para artis yang membuat kripto ecek-ecek yang sekarang tak terdengar lagi nasibnya. Lihat saja koin milik Anang Hermansyah Ashanty, Angel Lelga, Lesti Kejora, dan Wirda Mansyur ? Para artis ini kaya raya dari investor yang tak paham kripto tapi mudah tertipu artis.
Inilah nnasib investor dadakan yang terlalu mudah terpedaya oleh artis atau orang terkenal. Salah satu mengapa ini terjadi adalah keserakahan untuk memperoleh uang besar dengan mudah, dan orang yang tak paham kripto tapi tergiur untung besar dalam sekejap. Dalam investasi, tidak ada hal mudah yang menghasilkan uang. Yang mudah, gampagn dan instant hanya indomie dan Mie Sedap.
Orang perlu mempelajari setiap investasi untuk menemukan pola bisnisnya. Belajar dari sana, investor akan memahami opsi mana yang akan menguntungkan dirinya. Dalam hal investasi aset kripto, ada trading, ada investasi jangka panjang. Trading tanpa memahami pergerakan candle dan komponen pendukung lain, seperti TVL ( Total Value Locked), hanya akan menderita rugi. Tanpa melihat MarketCap hanya untung-untungan saja. Itu sebabnya banyak orang mengaku ahli investasi kripto karena rata-rata konsumen di dunia mudah diiming-imingin dan pengin kaya mendadak.
Investasi Janglka Panjang
Padahal, mereka yang untung adalah yang memahami sedikit saja tentang kripto, lalu melihat indikasi-indikasi, baru berinvestasi. Yang paling menguntungkan tentu saja investasi jangka panjang dan investor saat adopsi awal kripto. Sekarangpun, misalnya, adalah masih dalam adopsi awal. Anda akan untung nantinya.
Contoh sederhana, Bitcoin yang pada 2009 tak memiliki nilai, kini harganya melebihi apapun di dunia. Dengan per koin senilai Rp 680 juta, orang yang menyimpan 10 atau 20 koin sudah bisa jadi miliader. Bahkan anda punya 1% saja kelak jadi miliader. Begitu juga yang terjadi dengan koin-koin pilihan lainnya.
Penurunan yang terjadi pada pengguna kripto sekarang, tinggal investor aset kripto serius yang tak pernah melihat artis atau nama terkenal. Melainkan demi untung dan keuntungan. Baik melalui trading harian maupun investasi jangka panjang.
Sementara itu data dari Bappebti ( Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), total pengguna aset kripto mencapai 17,9 juta irang. Jumlah ini naik dibanding tahun 2022 sebanyak 16,27 juta. Indonesia juga masuk daftar negara ke 7 pengadopsi kripto terbanyak.
Bank Bangkrut
Di dunia global, cryptocurrency telah menjadi topik hangat di dunia keuangan selama bertahun-tahun, dan pasar terus berkembang. Dari Bitcoin hingga Altcoin, ada banyak mata uang kripto yang dapat dipilih, masing-masing dengan fitur dan manfaat uniknya. Bank-bank tradisional mulai membuka keuangan aset kripto meski dengan koin-koin terbatas seperti Bitcoin, Ethereum, XRP maupun Solona dan BNB. Yang tidak ikut aset kripto akan luluh lantak, satu demi satu. Dan ini sudah terjadi di Amerika.
Para pengusaha besar, lebih percaya menaruh dananya di Bitcoin daripada emas atau bank. Perusahaan keuangan dunia dan besar seperti Blackrock menyimpan uangnya di Bitcoin dan mulai membuka akses ke ETF Bitcoin menjaga Bitcoin yang semakin langka. Beberapa negara seperti El Savador telah menetapkan mata uangnya dalam bentuk Bitcoin daripada uang fiat/ kertas lokal. Banyak negara selain menyimpan emas, juga lebih banyak Bitcoin.
Bitcoin telah menjadi fenomena di tengah penolakan dan penjegalan oleh para pemilik bank dan negara yang pro bank tradisional, semenara aset kripto makin berkembagn, bank-bak tradisional mulai berguguran. Di Amerika hampir setiap hari ada bank tutup.
Undang Undang
Semenara itu, berbagai negara sudah mulai menerapkan Undang Undang Aset Kripto untuk mengatur keuangan ini menjadi lebih baik dan lebih teratur.
Tetapi pegiat kripto sendiri – yang canggih- tak mampu membasmi kejahatan berupa peretas, maling, penipu dan perampok aset kripto milik investor yang disimpan di bursa. Hampir seminggu sekali terjadi peretasan bernilai miliaran. Pemilik bursa justru memilih bernegosiasi dengan para penjahat ini daripada melaporkan dan ikut memberantas melalui sistem mereka.
Bahkan, ini yang kurangajar luar biasa, pemilih platform, koin atau bursa besar, malah melakukan ekploitasi kripto investor. Lihat saja Do Kwan dengan Terra Luna yang menggarong ratusan triliun dan membuat investor bangkut dan nbunuh diri gara-gara harganya dari sejuta menjadi 0.
Penjahat Kripo
Sam Bankman-Fried, pengusaha muda sukses dan tajir, ternyata lebih suka menggerogoti uang investor untuk foya-foya yang membuat bursa FTX terbesar dunia luluh lantak. Binance dengan CEOnya Changpeng Zhao (CZ) ternyata tak kalah rakusnya dengan melakukan berbagai kejahatan keuangan di perusahannya sendiri. Binance dan ZC masih untung berani membayar puluhan triliun dan gagal dibangkrutkan.
Itulah dunia kripto dengan dua wajah. Wajah ke depan akan menjadi keuangan penting dunia, sebelahnya lagi wajah kejahatan oleh peretas dan pemilik bursa dan koin.
Investor tinggal berhati-hati satu memilih salah satu wajah ini. Kripto memang menjanjikan, tapi kehati-hatian investor nomor satu. Pilihlah mie goreng resto daripada mie instant.