Awards yang Tak Bermanfaat

Awards yang Tak Bermanfaat

Jakarta semakin macet di tangan gubernur dengan berbagai award. (Foto: Merah Putih)

Oleh Zeng Wei Jian

Dua kali Anies Baswedan hijack acara Jokowi. Berulah.  Presiden tahu itu. Di kemah, Anies Baswedan bawa “Tanah Sengketa Pasar Ikan”. Nyerang Jokowi indirectly.  Kedua di Sirkuit Mandalika. Timses lagi kesurupan produksi dan tebar video Anies Baswedan disambut rakyat yang nonton Motor GP. Too much. Hoax. Disgusting indeed. 

Tulisan gelap masif di Grup WA. Konten-nya banyak ngibul dan halusinasi. Glorifikasi imaginatif yang jauh dari fakta. Target pasarnya orang daerah yang ga pernah ke Jakarta. 

Jakarta ga semakin baik dipegang Anies Baswedan. Ga ada perubahan. Malah makin semerawut. Pedagang K-5, macet, banjir, kotor dan pelayanan publik kembali ke zaman Pra Jokowi-Ahok. 

Ada inkonsistensi-inkoheren antara realitas vs. iklan politik-branding Anies Baswedan. Kehebatan, awards-awards, prestasi-nya kok ga terasa di masyarakat. 

Albert Einstein menyatakan “Imagination is everything. Logic will get you from A to Z. Imagination will get you everywhere.”

Dengan sangat kreatif tim branding Anies mengganti kata “imaginasi” dengan “halusinasi” dalam praxis pencitraan. 

Normalisasi sungai mangkrak 5 tahun. Tanah Pasir tetep kumuh. Semua prestasi Anies dan awards-awards ga jelas. Artifisial semua. Kasus korupsi Tanah Munjul & Formula E lagi diselidiki KPK. Ga ada demo umat agama bukan karena harmoni tercipta. Lawong artificial. 

Memang kelompok yang satu itu ngga hobi demo. Sibuk kerja dan berkarya. Omongan pendeta or biksu yang baru diguyur dana hibah ngga ngaruh di grassroot. Tetep ga demen sama Anies yang rutin ngumpulin artis hijrah dan ngga pernah komentar soal Gerakan ISIS. Malah beri izin Deklarasi KAMI oposisi Jokowi di saat pandemic sedang gawat. 

“Anies Baswedan Ora biso rumongso. Rumongso biso,” kata Budayawan Wibowo Arif (Jemex).

Paling anyar, Gebrakan Anies-Puan. Gagasan Effendi Simbolon. Puan ngasi angin. “Segalanya mungkin dalam politik,” katanya. Setelah expriment Prabowo-Puan lantas dekati Jenderal Andhika Perkasa. 

Mirip Pencarian Erick Tohir. Dia dipasangin dengan semua kandidat. Tiap minggu ganti tema. 

Habib Zen “kribo” Assegaf menyatakan;jika  Anies menang, artinya radikalisme akan berkuasa. Mungkin napi-napi teroris akan dibebaskan. Ga mungkin extrimis sayap kanan segitu getol usung Anies Baswedan tanpa deal dan agreement. 

TULISAN LAIN

Realitas Politik

Politikus Gerindra Sudah Sarankan Anies Agar Tidak Naik Banding Terkait Keruk Kali Mampang

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.