Seide.id – Ketika berobat ke dokter seorang sahabat bertanya kenapa asma kambuh kalau malam hari? Ini sama juga untuk pertanyaan kenapa pilek dan bersin juga sering waktu di kamar tidur?
Asma itu penyakit alergi. Alergi berarti ada faktor bakat atau kerentanan terhadap suatu bahan dari luar (allergen). Bakat alergi tidak harus muncul sebagai kekambuhan atau serangan alergi kalau tidak bertemu dengan faktor pencetus si allergennya itu.
Faktor allergen bisa berasal dari makanan, minuman, obat, kosmetik, dan yang paling sering debu rumah (house dust), bukan debu jalanan. Mengapa debu rumah?
Oleh karena dalam debu rumah terkandung kutu renik (mite). Unsur kutu ini yang menjadikannya sebagai salah satu allergen. Bila debu memasuki tubuh lewat pernapasan itulah maka serangan asma, dan alergi hidung berupa pilek dan bersin muncul. Apa saja faktor allergen yang bukan debu rumah, berbeda-beda pada setiap orang.
Mengatasi kasus asma dan alergi lebih pada bagaimana menangani faktor allergen. Selama pengidap alergi tidak bertemu dengan allergen, penyakit asmanya tidak muncul. Demikian pula halnya dengan serangan alergi berupa pilek, dan kaligata atau biduran sebagai manifestasi serangan alergi.
Jadi kalau asma dan atau alergi sering kambuh, yang perlu dipikirkan apakah faktor allergennya sudah ditekan. Dalam hal serangan kalau malam hari atau selama di kamar tidur, apakah kamarnya sudah bebas debu rumah?
Serangan asma dan alergi bisa mudah diatasi dengan obat. Tapi kalau serangan datang berulang, perlu dipastikan kondisi kamar tidur, sering karena faktor kamar dan ruangan rumahnya belum bebas debu rumah.
Tak cukup disapu dan dipel, terlebih penting perlu disedot debunya. Baling-baling kipas angin dilap basah, saringan AC dibersihkan berkala. Di kamar tidur tidak boleh ada karpet, kasur bukan kapuk, bebas dari gorden, dan tidak ada tumpukan koran, majalah dan buku. Mengapa? Oleh karena semua yang disebut itu sumber debu rumah bersarang. Ingat, orang alergi langsung bersin kalau sedang mebalik-balik lembaran buku lama. Atau bersin kalau terpapar hawa dingin.
Maka yang perlu diperhatikan bila di rumah ada yang mengidap asma dan atau alergi, kamar dan semua ruangan rumahnya yang harus dibuat bebas debu rumah. Rumahnya yang perlu diobati supaya asma dan atau alerginya tidak selalu kambuh.
Adapun bahaya kalau asma sering kambuh, komplikasi paru-paru setelah bertahun-tahun asma sering menyerang, berubah struktur dan sifatnya. Ujung pembuluh paru alveoli akan menggembung bila asma sering menyerang, lalu daya kembang paru melemah dan akhirnya payah paru (emphysema).
Serangan asma berupa sesak napas hanya pada saat mengeluarkan napas, tidak sewaktu menghela napas. Bisa disertai bunyi khas “ngik” saat napas dihembuskan, banyak lendir, dan acap terbatuk. Bila serangan tergolong berat bisa sampai kebiruan muncul di sekitar hidung dan mulut, pada kondisi begini tak cukup minum obat karena perlu suntikan. Maka jangan sampai menunggu serangan kian tahun kian bertambah berat.
Serangan alergi selain berupa biduran gatal sekujur tubuh, disertat mual, sampai muntah, selain diare. Beberapa saat sehabis mengonsumsi makanan, minuman, atau obat, langsung terasa tebal di bibir, panas di kulit, lalu muncul rasa gatal dan bentol-bentol. Termasuk mata bisa menjadi merah. Jangan tunggu lebih lama. Lebih lekas ditekan reaksi alerginya dengan obat, lebih terbatas jalaran serangan alerginya. Maka perlu bagi mereka yang mengidap alergi, juga asma, obat antialergi dan atau antiasma di dompet, yang siap sedia setiap saat. Makin terlambat ditekan dengan obat, makin parah sifat serangan asma-alerginya. Pada kasus yang hebat, bisa sampai pingsan, bahkan merenggut nyawa. Jenis reaksi alergi hebat kita kenal sebagai Stevens-Johnson syndrome. Mendadak sekujut kulit tubuh melepuh, dan bila terlambat ditangani, bisa merenggut nyawa.
Bagi yang berbakat asma-alergi, jangan lupa mencatat apa saja yang mencetuskan serangan asma dan alerginya selain debu rumah. Mungkin shampo, lipstik, parfum, alkohol, atau kacang dalam cokelat. Bisa juga sebab emosi saat sehabis tertawa terbahak-bahak, atau sedang bersedih. Dianjurkan bagi pengidap asma-alergi tidak sembarang berganti kosmetik. Kalau sudah cocok dengan satu merk jangan berpindah ke merk lain. Hati-hati dengan produk laut karena hampir semua produk laut bersifat allergen, termasuk bahan kosmetik dari produk laut. Obat golongan penicillin paling sering, tak terkecuali golongan sulfa. Maka penting untuk memberitahukan kepada dokter yang belum mengenal kita bahwa kita mengidap asma-alergi, sehingga dokter lebih waspada memilihkan obat yang kecil kemungkinan bikin asma-alergi.
Asma selain sebab turunan, di Indonesia lebih sering karena faktor paru-paru pernah terinfeksi, yang berarti didapat (acquired). Yang turunan bisa diredam dengan lebih sering memanfaatkan udara pantai. Atau diterapi dengan desensitisasi. Artinya dengan sengaja menyuntikkan zat-zat yang tubuh tidak tahan menerimanya secara berangsur-angsur dalam kurun berbulan-bulan, hingga akhirnya tubuh jadi kebal terhadap zat yang mencetuskan serangan asma-alerginya itu. Sebelumnya dokter memeriksa tes kulit menyuntikkan semua jenis zat allergen di punggung (prick test) untuk tahu zat apa saja pada tubuh yang menjadi allergennya.
Pengidap asma menjadi lebih sehat bila memanfaatkan udara segar selama berenang, terlebih udara pantai. Jauhkan semua faktor allergen bagi dirinya, selain menjaga emosi tidak bergejolak. Cegah tidak sering kambuh, demi paru-paru tidak menjadi lemah di kemudian hari. Kamar tidur selain bebas debu rumah, perlu cukup sirkulasi udara luar. Walau ruangan ber-AC namun perlu ada ventilasi yang membiarkan udara segar luar rumah bebas memasuki ruangan.
Note: Dua judul buku tersebut isinya sama, hanya beda cover saja.
Salam sehat,
Dr Handrawan Nadesul
Untuk Sukses Anak Perlu Kesenian, Dongeng, Puisi, Dan Musik Juga