Bahagia Bersama Keluarga

Seide.id – Keluarga sukses dan berlimpah harta itu tidak menjamin hidup anggotanya bahagia. Tapi keluarga yang bahagia itu dipastikan sukses dalam membina hidup berumah tangga.

Sungguh, awalnya saya berpikir, atau mungkin dalam pikiran banyak orang juga, bahwa keluarga yang berlimpah harta itu bahagia. Mau membeli apa pun, bisa. Mereka juga bisa keliling dunia dan bermewah-mewahan. Tapi ternyata dengan uang itu mereka tidak bisa membeli kebahagiaan!

Hal itu saya lihat, tersirat, bahkan lalu terungkap dari cerita Ibu sepuh yang tinggal sendiri, dan kesepian itu. Ketika saya dan seorang teman mengunjunginya.

“Sebagai orangtua, kami ingin anak-anak berprestasi dan jadi hebat. Kami lalu memberi mereka banyak les tambahan agar mereka pandai, terampil, dan mumpuni. Tapi, ternyata itu keliru…,” desah Ibu sepuh itu sambil menarik nafas panjang. Wajahnya yang keriput tampak makin muram dan kusam.

“Semula kami berpikir, dengan banyak kegiatan dan prestasi itu membuat mereka bangga. Penghargaan dan hadiah membuat mereka makin semangat untuk berprestasi lebih tinggi. Ternyata, kami tidak sadar, bahwa aktivitas mereka yang seabreg itu telah merebut masa kanak-kanak, bermain, dan makin menjauhkan hubungan dengan orangtua. Lalu prestasi yang mereka peroleh itu untuk siapa, kebanggaan anak atau orangtua?”

“Betul, semua anak kami sukses, dan mempunyai usaha sendiri. Tapi kesibukan yang padat itu membuat mereka kehilangan waktu untuk kami. Meski kami tinggal serumah, tapi merasa asing antara satu dengan yang lain,” desah Ibu sepuh itu penuh sesal.

“Kini, mereka sudah berumah tangga, sehingga praktis mereka makin jarang mengunjungi kami. Ketika kami mengunjungi anak-anak, dan cucu-cucu itu tidak dekat dengan kami. Hal itu yang membuat kami sebagai orangtua jadi merasa ngenes.”

“Jujur, semula kami berpikir dengan uang kami mampu memenuhi apa pun keinginan itu. Ternyata hal itu salah besar. Kendati, apa pun kami punya, tapi hidup kami merasa hambar. Meski anak-anak meminta kami untuk tinggal bersama, kami merasa asing, dan jauh. Kami pun tidak betah. Hingga akhirnya, Bapak berpulang lebih dulu. Bahkan anak kami yang bermukim di luar negeri tidak bisa datang…” desah Ibu sepuh itu sambil menerawang ke kejauhan.

Keharuan menyesaki dada saya. Hal itu sungguh tidak bisa saya bayangkan. Orangtua meninggal tanpa dihadiri anaknya … duh! Sesungguhnya, apa yang kita cari dan perjuangkan dalam hidup ini?

Sepulang tugas kunjungan dari Ibu sepuh itu, saya lalu menceritakan pengalaman itu pada istri agar kelak kami tidak mengalami hal yang serupa.

Beruntung, saya beruntung sekali, karena tempo hari istri saya berani mengalah untuk berhenti bekerja demi menemani tumbuh kembang anak.

Saya juga lalu mengurangi aktivitas yang tidak penting atau memburu materi yang tiada habisnya itu demi mendampingi masa depan anak-anak.

Sesungguhnya, tugas kita sebagai orangtua itu membangun jalinan kebersamaan antar anggota keluarga dengan semangat “asah asih asuh” pada anak-anak. Dengan saling mendidik, mencintai, dan saling membina itu, kita membangun sukses keluarga bahagia.

Keluarga yang sukses dan bahagia itu, jika kita selalu ada dan hadir dalam hidup anggotanya.

Mas Redjo /Red-Joss

Untuk Apa Membuka Aib?

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang