FOTOGRAFI : Bahasa Foto

Oleh ERRY AMANDA

Beragam makna bahasa foto. Ada Aet Photography, Natural Photopraphy, AdvertiIng Photography dengan sejumlah genrenya. 

Jika saya bertanya tentang perbedaan antara dua foto tersebut kepada masyarakat umum, tentu jawabannya akan beragam. Bisa juga secara umum hanya menyebut tak ada bedanya, sama-sama foto laba-laba – atau jika pun ada yang menjawab perbedaannya – kemungkinan mengarah ke posisi laba-laba. 

Beberapa kali saya pernah menyampaikan, bawa motret bukan sekadar berurusan dengan masalah detil 

, focus sekali pun soal fokus,  juga merupakan salah satu unrsur penting dalam dunia motret.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin mengupas banyak soal berbagai macam tehnik serta bahasa potret atau bahasa foto. 

Macam motret wajah. Semua orang mampu memotret dengan detil bagus, sekali pun hanya dengan menggunakan kamera ponsel, namun dalam bahasa foto – tak cukup hanya menampilkan sosok apa adanya – sosok yang lebih bagus dari aslinya (sekali pun itu wajar dan bukan masalah), namun dunia photography ada yang lebih sulit untuk dipelajari, yakni karakter pemilik wajah yang dipotret. 

Adakah foto tersebut menampilkan karakter model yang dipotret? Itu soal potreit,  beda dengan foto model. Foto model menghendaki karakter yang diperankan mod yang mewakili apa yang dimodelkan dan tak membutuhkan karakter pribadi modelnya. 

Ini kali saya hanya ingin membicarakan pokok awal “ beda 2 foto” yang saya posting hari ini.

Benar, secara umum dua foto itu sama-sama foto laba- laba, dua-duanya fokus dan bagus (tanggapan umum), namun tidak demikian dengan tanggapan yang memahami bahasa foto. 

Bukan hanya soal detil fokus itu intinya.

Perhatikan back ground foto pertama dan kemudian yang ke dua. Dari dua foto tersebut selain masalah sudut bidik yang berbeda – namun juga soal back ground yang berbeda. Foto bawah back ground tidak rata bersih (coklat) namun sudah ada perbedaan cahaya dan warna.

Back ground foto ke dua lebih memberikan kekuatan obyek utama dan lebih indah. Ini yang sering disebut sebagai aksen dari sense of art & sense of beauty. 

Nah ini saja, sedikit mengenal bahasa foto semoga bermanfaat.