Siswa sekolah di Bangladesh sedang mengantre masuk kelas
Seide.id – Sekolah-sekolah di Bangladesh mulai dibuka setelah 543 hari ditutup karena pandemi Covid-19, Minggu (12/9/21). Dan pembelajaran tatap muka diberlakukan kembali dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat.
Menurut pemerintah Bangladesh, saat ini hampir 97 persen guru dan staff sekolah di Bangladesh sudah divaksinasi. Dan para siswa sudah diinstruksi untuk tetap menjaga kebersihan dan menjaga jarak antara satu sama lain di kelas.
Walau demikian, Bangladesh adalah salah satu negara di dunia yang paling lama menutup sekolah.
“Ditutupnya sekolah di Asia Selatan, telah memaksa ratusan juta anak dan para guru untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran jarak jauh. Dan mereka harus melakukannya di sebuah negara yang memiliki keterbatasan perangkat dan koneksi internet yang rendah,” kata Direktur Regional UNICEF, George Laryea-Adjei.
Menurut Asosiasi Operator Telekomunikasi Bangladesh, hanya 41 persen dari 169 juta populasi yang memiliki gawai atau handphone. Terlebih lagi para siswa yang tinggal di daerah pedesaan juga mengalami kendala internet.
“Untuk para siswa yang tidak memiliki akses, maka tidak ada cara lain untuk mengikuti pelajaran selain dengan tatap muka. Sehingga, saya percaya bahwa pemerintah telah melakukan suatu keputusan yang tepat dengan membuka kembali sekolah,” ucap seorang pendidik ahli, Syed Md Golam Faruk kepada berita Al Jazeera.
Pembukaan sekolah di Bangladesh juga berkaitan dengan menurunnya jumlah kasus infeksi Covid-19 di negara tersebut. Walau demikian tingkat vaksinasi di Bangladesh masih cukup rendah. Berdasarkan data dari Reuters, Bangladesh telah menerima sebanyak 33.713.954 dosis vaksin, cukup untuk menyuntik dua kali 10.3 persen populasi. (Icad N.G.)