Tak ada yang instan dalam kehidupan ini, kecuali hidup dengan risiko tinggi. Lihatlah orang yang tiba-tiba pengin cepat kaya dengan cara judi, mencuri bahkan melakukan investasi saham atau kripto lewat robot. Dikiranya robot itu pintar. Yang pintar itu pembuat robot itu. Ia memasukkan rumus digital dan node tertentu dalam robot, sehingga tampak semua yang keluar dari robot itu tak ubahnya platform resmi perusahaan saham atau bursa kripto. Ada pergerakan harga saham dan kripto, ada naik turunnya nilai kripto dan ritme kenaikan dan jatuhnya nilai. Siapa tak peracaya ?
Robot Berisiki
Si pembuat robot itu sudah mendesain bahwa siapapun investor awal, itu akan dimenangkan beberapa kali. Tapi begitu mereka bernafsu dengan menaruh uang yang besar agar cepat kaya, si robot mendeteksi angka besar lalu membuat investor bangkrut.
Itu hidup instan berisiko. Saat ini banyak sekali orang-orang yang cepat ingin kaya bersandar pada robot dan akhirnya kehilangan uang besarnya. Hampir setiap saat ngobrol dengan mereka yang berinvestasi melalui robot mengeluh kehilangan uangnya. Cepata datang cepat hilang.
Namun tak banyak yang mau belajar dari cabai merah.
Tak Ada Robot Cabai
Cabai itu pedas, namun tanpa cabai, masakan apapun jadi hambar. Tidak menggigit atau ata tidak nendang. Untuk memperoleh cabai merah yang enak, perlu proses panjang. Tak bisa instan seperti robot. Itu sebabnya sampai sekarang tidak ada robot penghasil cabai merah. Sebab hidup cabai merah tak bisa dipaksa.
Orang harus dapat memilih benih cabai merah yang baik jika ingin menikmati hasil baik pula. Untuk memilih benih baik, benih itu harus direndam dulu dalam air hangat selama 6 jam. Benih yang mengambang di atas air harus dibuang, karena itu bibit kosong alias tidak dapat tumbuh.
Bibit kemudian ditaruh di atas media tanam ( pasir, tanah, sekam bakar, rockwool) dan ditutup dengan plastik merah atau yang membuatnya teduh. Setiap pagi harus disiram hasil semai itu agar muncul sprout atau kecambah yang akan menjadi batang dan daun ketika mereka terkena sinar matahari.
Mengolah Tanah Sehat
Setelah 14 hari HST ( Hari Sesudah Tanam), akan muncul batang dan daun dan sudah saatnya dipindah tanam ke tanah. Sebelumnya, tanah harus diolah, dibuat bedeng dengan ketinggian 10-15 senti dengan jarak tanam 50 senti – 60 senti. Tanah dipupuk menggunakan kotoran kambing dicampur kapur dolomet dan jika perlu diberi pupuk NP 36. Agar tanah baik, dilakukan fermentasi memakai tetes tebu selama 7-20 hari agar semua pupuk itu sehat. Lalu saatnya pindah tanam dari semai ke lobang tanam.
Agar tak ada gulma dan penyakit yang meriubung tanaman cabai kecil itu, bedeng sebaiknya ditutup dengan plastik mulsa lebar 120 senti dan diberi lobang pada tanah yang akan ditanami Cabai merah.
Nutrisi Agar Sehat
Setelah tanaman cabai berumur 10 hari perlu diberi nutrisi. Ini disebut fase generatif dengan cara dikocor selama 3 x dengan Kalinet yang mengandung kalsium agar tanaman imum dan anti penyakit, selain memperkuat bunga.
Pupuk susulan diberikan saat usia makin tinggi dengan cara dilakukan sudukan dari bawah memakai KCK, TSP dan KN)3 yang dioplos, lalu ditaruh di lobang tanam.
Jika musim hujan, perlakukan tanaman cabai perlu diberi vitamin Kover WP, Manzozeb Biru 12 WP sereta tandem. Setiap hujan selesai harus disemprot agar hujan yang membawa penyakit bisa dibasmi.
Perlu 85-90 hari untuk Cabai Merah siap panen hingga ke mulut para penikmatnya. Proses berbelit ini dialami semua petani cabai merah.
Begitu rumitnya proses menjadi cabai merah.
Gak papa. Sebab hidup juga rumit.
Foto: CryptoNewsZ
BACA JUGA:
Kripto Sebentar Lagi Menjadi Prioritas Utama Untuk Menghubungkan Mata Uang Digital dan Bisnis LainSeni Sukses Berbisnis
