Belajar dari Kearifan Leluhur, Menulis Kehidupan – 143

Dalam upaya mengenal dan memahami budaya Nusantara, ada diskusi tentang sejarah kearifan leluhur di masing-masing komunitas adat budaya daerah.

Dari berbagai tema, ada diskusi tentang Kalimasadha, sebagai salah satu warisan leluhur zaman dahulu.
Leluhur kita bijaksana dan kaya nilai budaya, baik yang diwariskan secara lisan maupun tertulis.

Tentang cerita kearifan Kalimasadha, saya tertarik dan mau mempelajarinya, lalu saya tuangkan dalam sajak: Pesona Kalimasadha

Kalimasadha….
Saat ditulis,
ada huruf jadi kata
Ketika diucapkan,
ada bunyi jadi kata
Ditulis dan diucapkan
dari pikiran dan pengalaman
dari tiada menjadi ada

Pikiran berkelana
mencari asal usul
Rasa mengembara
puaskan dahaga damba
kenyangkan lapar makna
Nurani jiwa laksana samudera
pantulkan wajah angkasa
cahaya dan gulita
silih berganti bagi bola mata raga, mata rasa, mata nalar, mata nurani dan mata jiwa

Tapak kaki melangkah
berkelana jejaki hutan belantara
Jemari tangan menyulam waktu
Raga berkeringat layani pikiran
menghitung bulu mata, alis dan rambut kepala tanpa cermin
yakin pasti berhasil

Desah nafas berlomba
mengejar detak jantung
Tarian jiwa raga membaur
Seperti pemusik dengan alatnya
Penyanyi dengan suaranya
Penari dengan gerakannya
Pelukis dengan kanvas dan pewarnanya

Kalimasadha itu angin
yang berhembus lestari
di padang hutan belantara
di kolam, danau, sungai dan luasnya lautan
Lalu
dihirup hidung dalam tarikan nafas insani

Kalimasadha itu cahaya
Bersinar abadi siang malam
ditangkap dua bola mata
disimpan dalam ingatan
untuk terangi kaki dan jemari tangan

Kalimasadha itu gerak semesta
ada dan terus terjadi
dipetik jemari sanubari
disemat dalam diri pribadi
berdetak dalam jantung
silih berganti inkarnasi
satukan unsur pribadi
jasmani rohani

Kalimasadha itu misteri
Angin, cahaya, gerak
dari Sang Sabda Ilahi dalam tarianNya, dalam nyanyianNya, dalam lukisanNya
dalam musikNya
dalam kreasi inkarnasiNya
Penuh makna arti misteri
Lestari abadi terjadi
Mempesona dan menggentarkan
tak bertepi…..

Simply da Flores
Harmony Institute