Seide.id – Jangan belajar dari kesalahan, karena kita bakal mengulang-ulang kesalahan yang sama, dan itu suloyo. Kita jadi makin bodoh dan ketinggalkan dari yang lain.
Orang yang cerdas itu belajar dari yang baik dan benar agar jadi pribadi yang jujur dan bijaksana. Hidup untuk berhikmat, memberi manfaat pada sesama.
Begitu pula yang saya lakukan. Saya belajar dari pengalaman. Kepekaan untuk melihat hal baik dan positif di lingkungan sekitar.
Pengalaman, sewaktu sekolah itu mengusik kesadaran saya. Ingatkan saya untuk berbenah, perbaiki diri, dan berubah agar hidup itu memberi manfaat.
Ketika sekolah, biasanya dan umumnya yang diingat Guru adalah murid yang pandai, bodoh, atau bandel. Wajar, jika mereka mudah dikenali. Sebaliknya murid yang kepintarannya biasa itu seperti kurang merebut perhatikan Guru.
Berorientasi dari pengalaman itu saya dilecut untuk tidak menjadi pribadi yang biasa, tapi harus yang luar biasa. Caranya adalah saya harus mengeksploitasi kemampuan diri ini agar makin terasah dan terampil.
Sesungguhnya tantangan di era digital itu yang membuat saya terus berbenah dan perbaiki diri.
Saya ingat pada seorang pelanggan yang SD pun tidak lulus, tapi ia mampu mengkoordinasi puluhan outletnya se Jabodetabek. Bahkan kini usahanya merambah ke jual beli kendaraan bermotor, bidang cargo, dan properti.
Ketika saya tanyakan rahasia suksesnya, apa jawabnya?
“Saya tahu dan sadar diri, bahwa pendidikan saya rendah, tapi saya mau bekerja keras dan pantang menyerah. Jika orang bilang saya hebat itu salah, sesungguhnya yang Mahahebat itu Allah yang anugerahi saya.”
Jawabannya itu sungguh menohok hati saya. Meski sukses, hidupnya tampak bersahaja dan rendah hati.
Berpendidikan rendah, tapi uraian yang dipaparkan itu jauh melampui mereka yang mengaku sebagai orang yang terpelajar.
Saya malu semalunya. Saya yang selama ini merasa hebat dan sukses itu ternyata terlihat kecil di hadapannya.
Jikapun ia bisa, saya juga harus bisa. Yang penting dan terutama adalah saya harus tinggalkan sifat ‘sok’ hebat dan merasa ‘lebih’ dibandingkan yang lain. Saya harus jadi manusia baru, dan berani memulai hal-hal baru lagi.
Belajar dari pengalaman yang baik dan benar membuat saya sadar diri. Membangun sukses dengan hati agar saya menganut ilmu padi yang makin merunduk kian berisi.
…
Mas Redjo /Red-Joss