Belajar dari Puasa Ular dan Ulat – Menulis Kehidupan 85

Dalam Masa Pra-Paskah di gereja Katolik, ada kesempatan berpuasa dan berpantang. Panduan berpuasa dan berpantang diberikan kepada umat Katolik. Tujuannya adalah memperbaharu diri, meningkatkan kualitas hidup iman di tengah dunia, sebagai seorang pengikut Yesus.

Ada sharing tentang
Puasa Ular dan Puasa Ulat, dengan penjelasan yang istimewa berikut:

Puasa Ular
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus berpuasa tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah puasanya, kulit luar ular terlepas dan muncullah kulit baru.

Puasa Ular hasilnya: wajah ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama. Namanya ular, sebelum dan sesudah puasa tetap sama, yakni ular.

Makanan ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama. Cara bergeraknya pun sebelum dan sesudah puasa tetap sama. Tabiat dan sifat ular sebelum dan sesudah puasa juga tetap sama.

Puasa Ulat
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi, begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya.

Karenanya, ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa napsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama kupu-kupu.

Dari puasa ulat : wajah ulat sesudah puasa berubah Indah mempesona. Nama ulat sesudah puasa berubah menjadi kupu-kupu.

Makanan pun berubah sesudah puasa, yakni berubah mengisap madu. Cara kerjanya ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah, yakni terbang di awang-awang.

Tabiat dan sifatnya berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun.
Begitu menjadi kupu-kupu ternyata menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga.

Ya Allah Maha Pencipta
Agung dan ajaib misteriMu pada ular, ulat dan kupu-kupu.
Namun,
Aku dan semua manusia yang berpuasa, bukan lah ular, ulat, dan kupu-kupu. Kami manusia adalah citra-Mu dan anak-anak-Mu

Ada hal yang mirip dalam diriku dengan ular, mengganti kulit dengan topeng dan gelar, namun isi pribadiku tidak berubah dalam sikap hati, perbuatan, dan bentuk ragawi.

Ada juga kerakusan perilaku mirip ulat dalam makan dan menginginkan berbagai kecenderungan raga hawa napsu demi kepuasan selera diri. Sering begitu sulit dikendalikan dan mendorong aneka perilaku menghalalkan segala cara, bahkan cara jahat dan merugikan orang lain.

Ada kerinduan dan damba menjadi kupu-kupu. Indah bentuk fisik, membantu sesama, membawa berkat dan mencari santapan lezat yakni madu.

Ya Sang Maha Rahim
Bimbinglah diriku dengan Rahmat kebijaksanaa-Mu
agar bisa memiliki keindahan cara berpikir dan nilai luhur nurani jiwa, sehingga hidupku menjadi pewartaan keindahan-Mu dan pembawa berkat-Mu bagi sesama di tengah alam semesta
Terpujilah Keagungan-Mu ya Sang Maha Sempurna.