Perempuan dalam sejarah manusia adalah ibu semua orang, juga menjadi saudari, istri, anak gadis. Dalam konteks iman Kristiani, perempuan dipilih menerima Sang Sabda menjadi manusia dengan segala rahasia dan misteri-Nya. Ada ungkapan, “surga di telapak kaki ibu”. Untuk Sang Perempuan, kutulis sajak berjudul Kesaktian Perempuan, yang di-empu-kan
Hari ini dunia mengkhususkan
perhatian buatmu, Perempuan…
Hari Perempuan Sedunia
Perempuan…
Wanita…
Saudari…
Ibu…
Istri…
anak perempuan…
Perempuan…
Yang di-empu-kan
Yang dihormati
Yang diagungkan
Yang dimuliakan
Tetapi
Selalu lara derita dibebankan
Selalu memikul penderitaan.
Maaf dan ampuni kami
karena sering lupa
Bersyukur pada Sang Pencipta
Berterima kasih padamu perempuan
dengan aneka kilaf salah
dengan berbagai dosa
yang meneteskan air matamu
yang melukai rasa ragamu
yang melelahkan pikiranmu
yang menodai nurani jiwamu
Syukur atas kesaktianmu, Perempuan
Jadi rahim kehidupan generasi
Jemarimu meremas Bumi
memberi makan anak cucu
Telapak tanganmu memetik matahari bulan bintang
menyusui putra-putri
Jemari telapakmu, Perempuan
mencampur tawa dan air mata
meramu suka dan duka
jadi santapan kehidupan peradaban
Jemarimu memetik apel di taman Eden
Tanganmu menggoda Adam
untuk makan buah terlarang.
Perempuan….
Engkau bersimbah darah sepanjang jalan peradaban
Engkau bermandi air mata dalam sejarah manusia
Engkau melahirkan generasi insani
Engkau pangku jenazah putra-putri manusia
Engkau terima dengan senyum tawa
Engkau rangkul dengan kepasrahan
Engkau jalani dengan keikhlasan
Lalu
kemuliaan dan kehormatan mu
adalah sahabat misteri Ilahi
Surga di telapakmu
Pencipta di gendonganmu
Sang Sabda Penebus dunia
Engkau terima amanah Ilahi
dengan jawaban sahaja
“Aku ini hamba-Mu ya Allah, terjadilah menurut perkataanMu.”
Perempuan
Engkau misteri Ilahi
Engkau sosok sakti
Engkau ibu dan saudari kami
Terimalah untaian kata ini
tanda maaf dan terimakasih kami
Atas kasih sayangmu
Syukur kepada-Mu Ya Allah
atas agung-Mu dan misteri-Mu bagi kami.