Kerinduan jiwa terdalam dan kesadaran sejati adalah mengenal diri, mengetahui dan mampu menjawab pertanyaan hakikat diri pribadi. Aku dari mana, siapakah aku, bagaimana hidup dan realitas, ke mana akan pergi dan mengapa aku hadir di dunia ini. Apakah misteri diriku, sesama, alam semesta dan Sang Hyang Khalik – Sang Maha Nama. Lalu, kutuliskan renungan itu dengan judul Kucari Nama dan Rupa-NYA.
Sudah seratus bahkan seribu orang kutanya
mereka diam tanpa kata
Telah sejuta wajah kusapa dan tanya
mereka pun membisu tanpa suara.
Lalu kubuka halaman cahaya mentari
ingin kubaca tulisan semesta
tentang Sang Surya
dan belum juga kutemukan jawaban.
Pada perpustakaan bulan bintang
aneka tumbuhan dan hewan
berbagai jenis batuan
Lalu
pada rahim ombak gelombang samudera
pada angin sepoi dan badai topan
pada guntur petir kilat
dan hujan es salju
Semuanya hanya tersenyum tapi diam
Tanyaku belum ada jawaban.
Aku tanyakan nama-Nya
Aku tanyakan rupa-Nya.
Ada yang bisikkan kepadaku
Nama-Nya adalah
Sang Maha Nama
Tanya dari segala tanya.
Rupa-Nya adalah
rupamu dan segala rupa
yang kau kenal, yang belum kau kenal, yang tak pernah tuntas kau kenal.
Rupa dan nama-Nya
Ibarat uap dan awan
Seperti hujan dan mata air
Bagaikan sungai, danau, dan telaga
Menyatu di muara dan samudera
Membeku di kutub salju
Beraneka rupa dan berubah
Tapi
Maha kaya dan tak terbatas.
Semoga engkau dapat jawaban
ketika melebur dalam udara
Saat mata air sampai ke samudera
dan uap menjadi hujan turun ke bumi
Ya Sang Maha Nama
Ya Sang Maha Rupa
kusujud dan bersyukur
kuboleh bertanya dan mencari
nama dan rupa-MU
Maha Agung dan
Maha Misteri.