Belajar Merawat Iman pada Alam Semesta, Menulis Kehidupan -103

Menarik bahwa dalam tahun ini, waktu beribadah puasa untuk umat Kristiani dan umat Islam di tanah air ini, bersambungan. Umat Kristiani lebih dahulu berpuasa dan nanti puncaknya pada perayaan Paskah, tanggal 17 April. Sedangkan umat Islam memasuki bulan Ramadhan untuk beribadah Puasa, pada awal April dan nanti puncaknya pada Hari Idul Fitri, tanggal 2-3 Mei.

Berpuasa sesuai ajaran iman kepercayaan masing-masing, dengan tujian utama yakni kembali ke dalam hakekat diri pribadi sebagai ciptaan Allah. Berjuang memohon ampun atas salah dosa, belajar memperbaiki diri agar layak di hadapan sesama dan berkenan kepada Allah. Perjuangan menyadari panggilan hidup kodrati dan menata diri menjadi lebih baik.
Selain belajar pada sesama, teladan para tokoh iman, contoh para suci, alam semesta dalam KesahajaanNya pun bisa menjadi tempat belajar. Karena itu, saatbswpi merenungkan hakikat berpuasa, saya menulis sajak: Secangkir Kopi dan Bulan Sabit

Dari teras samping rumah
segelas kopi menemani
menyepi di hamparan malam sunyi
kupandangi bulan sabit tersenyum
Ini malam kedua Ramadhan
Para saudara beribadah puasa

Kuajak angan berkelana
kami pacu damba asa
berlari menerjang gulita khilaf
lewati hamparan malam salah dosa
lintasi padang problema hidup
seberangi samudera raya damba
meniti jembatan awan
agar sampai istana bulan
agar dibasuh cahaya mentari

Kami hendak bawakan rindu
segelas kopi tanpa gula
biar berbagi nikmat asali
bahwa dalam hitamnya kopi
pada pahitnya hari-hari
Ada makna arti sejati
yang bisa digapai
Dan
bulan sabit tersenyum
terima kopi pekat kelam

Aku dan anganku
duduk rehat di istana bulan
Nikmati hening sunyi
gulita malam sepi
sebelum kembali meraih mimpi
pada hari-hari misteri

Di pelataran surau angkasa
kulihat sajadah langit terbentang
Bulan sabit sujud tafakur
Berlaksa bintang membaur
Ibarat mereka sedang berzikir
Ada juga nyanyian ratapan
dari kapel di balik awan
diselingi darasan mazmur
gugusan nebula meteor
Mereka bermandi cahaya
dirangkul misteri Ilahi
Mentari bersinar lestari
sambut ibadah penghuni angkasa

Bulan suci Ramadhan
saatnya umat beribadah
Masa Pra-Paskah
waktunya laksanakan Puasa
kesempatan menata pribadi
saat penuh ampunan Allah
waktu berlimpah berkah Ilahi
Bagi mereka yang taqwa
arahkan seluruh jiwa raga
menghadap Yang Maha Kuasa

Allah Maha Pencipta
Allah Maha Agung
Allah Maha Rahim
Allah Maha Pengasih
Allah Maha Penyayang
Allah Maha Sempurna

Ketika Bulan Sabit bersujud
berlaksa bintang tafakur
Nebula dan meteor bermazmur
Alam semesta pun beribadah
gemakan pujian misteri asali
agar manusia beriman
mesti sadar dan amalkan
kewajiban suci iman
raih berkah dan ampunan
dari Sang Pemilik kehidupan
Sang Maha Rahim
Sang Maha Rahman
Sang Maha Misteri
Asal dan tujuan insani
Sumber semua ciptaan
yang ada kelihatan dan
yang tersembunyi bagi pikiran
yang diyakini iman

Adzan subuh menggema
Lonceng anjelus berdentang
Aku dan anganku kembali
Temui kesadaran menyambut pagi
Bawa cerita tentang mimpi
Istana bulan sabit dan nikmat secangkir kopi
dalam kelana menyusuri sunyi
hari-hari penuh misteri
mengendarai jasmani
membawa jiwa rohani
mengumpulkan amal bhakti
sampai ajal menjemput kembali
menghadap Sang Ilahi
Allah Maha Misteri

(Simply da Flores Harmony Institute)