Belajar pada Daun Kering – Menulis Kehidupan 60

Fenomena alam bisa memberi pelajaran makna bagi kehidupan pribadi dan bersama. Para leluhur sangat akrab dengan alam lingkungan. Mungkin, karena mereka petani, nelayan, dan pemburu, juga pengembara, banyak ungkapan dan ajaran sering digunakan sebagai perumpamaan dari alam lingkungan. Kearifan itu coba kugunakan untuk menangkap makna dari daun kering yang gugur, dengan tulisan sajak Cerita Hikmah dari Daun Kering.

Melangkah penuh kebanggaan
Berjalan kibarkan sukacita
Kembali ke pangkuan Ibu Bumi
diiringi senyum sepoi angin
sorak sorai penerus generasi
dedaunan hijau dan pucuk tunas
disaksikan batang dahan ranting
Disambut tepuk ria akar
Sebuah parade perayaan alami.

Dau kering gugur jatuh
Entah di keliling pohon asalnya
Entah jauh karena di tebing
Entah diterbangkan angin melayang
Entah disapu dan dibakar
Sebuah kisah fungsi manfaat
dari setiap daun kering
pada masing-masing pohonnya
dikendalikan Sang Maha Alami.

Ketika kuhampiri daun kering
Ia menyapa ramah padaku
dengan bangga menyalami pikiranku
Lalu katakan pesan:
“Saudaraku, aku kembali ke rumah
Aku telah selesai berbakti
Aku telah abdikan fungsi
Nanti bertemu Ibu Bumi
memeluknya dan melebur diri kembali
Aku kembali ke rahim Pertiwi.

Engkau masih di sini
ingatlah bahwa engkau pun pasti kembali
untuk bertemu Ibu Bumi
Saat ajal menjemputmu nanti
Teruskan langkahmu
jalani bakti dan fungsi
sampai purna di antara generasi.”

Detak waktu terus berlari
Hukum alam terjadi lestari
Segalanya diselimuti misteri
Semua mengandung makna arti
Bagi siapa yang peduli
merasakan detak jantung sendiri
menyapa desah napas bernyanyi
pada lembaran hari-hari
yang silih berganti
Daun kering gugur
Manusia juga ke kubur.