Belajar pada Para Jurnalis – Menulis Kehidupan 50

(Foto: WK)

Terima kasih kepada para jurnalis yang memberikan berita dan informasi bagi aneka kebutuhan kehidupanku. Para jurnalis dan insan pers ikut aktif mencerdaskan kehidupan bangsa, nyata membangun negara bangsa Indonesia. Lebih dari itu, pers menjadi jembatan relasi dan pengetahuan umat manusia dalam sejarah peradaban ini.

Ribuan jejak langkah nalar
menghalau rintik hujan badai
bersahabat debu terik panas
berteman banjir bencana alam
akrab bergurau kisah kehidupan
dari air mata hingga senyum tawa sukacita
dari setiap pribadi kelompok wilayah bangsa dan dunia
Sebuah perjuangan kerja keras
Semuanya dikemas dalam telapak tangan
menjadi kata-kata di ujung jari dan bunyi di bibir
Kerja profesi untuk hasilkan informasi dan berita bagi pemirsa.

Pada bibir nalar jurnalis
segala jenis rasa berpadu
Pahit manis asam asin
juga pedas gurih nikmat
Yang diramu menjadi kata angka dan suara
yang dikemas pada gambar dan gerak
Lalu disajikan pada mata pemirsa dengan aneka menu berita
Setiap pemirsa menyambung nalarnya membangun jembatan pilihan dan keputusan
antara berita realita dan kepentingan diri.

Di ujung jari jurnalis
Ada jembatan nalar rasa makna bagi pemirsa untuk berkelana
Menggapai hutan rimba belantara
Menyeberangi lautan samudera
Mencari dan menemukan kepentingannya.

Di ujung jari jurnalis
Ada tersedia seribu sayap
mengantar nalar pembaca terbang melintasi angkasa raya
Memuaskan dahaga kebaikan
Mengenyangkan lapar kebenaran
Menemukan pengetahuan makna hakiki
Menggapai aneka arti sejati.

Di ujung jari jurnalis
Ada aneka racun dan senjata
yang bisa membunuh diri pemirsa atau digunakan pemirsa membunuh sesamanya
Semua tergantung pilihan dan keputusan pemirsa
Juga tawaran sang jurnalis.

Di ujung jari jurnalis
Ada berkah dan rezeki
yang bisa dinikmati pemirsa dan dibagi untuk sesama agar bermanfaat dan membahagiakan serta menyelamatkan
Juga tergantung mata nalar dan nurani pemirsa
Bagaimana bisa mencerna berita.

Semuanya kembali pada nalar dan nurani
Kebenaran kepentingan dan realita
Siapa pemilik jemari jurnalis
Siapa pemirsa informasi
Bagaimana kemampuan pemirsa mencerna informasi
Apa yang diberitakan jurnalis
Bagaimana kemampuan mengemas informasi
Untuk apa dan mengapa diberitakan

Di ujung jemari jurnalis
Pemirsa rindu dambakan berita
Informasi yang benar, baik, dan berguna untuk harkat martabat semua manusia dalam kehidupan ini.

Ya Sang Sabda Agung, syukur atas Wahyu dan Sabda-Mu melalui para Nabi dan utusan-utusan pilihan-Mu, juga para wartawan. Berkatilah hidup mereka dan bimbinglah tugas panggilan jurnalis agar dapat menjadi pembawa berita–informasi yang baik, benar, dan berguna bagi kehidupan umat manusia, khususnya di zaman kecanggihan teknologi informasi digital ini.