Belajar Solider pada Makluk lain, Menulis Kehidupan – 127

Menyaksikan anak bebek yang terjatuh ke dalam got, lalu sayapnya masih lemah, terbawa aliran air, dan tidak ketahuan induknya kemana. Mungkin jauh disana, entah kemana. Anak bebek belum kuat untuk terbang, ada rasa iba dan kucoba. Kuberharap setelah kukeluarkan dari got, bisa temui induknya.

Ada rasa trenyuh dan membayangkan penderitaan hidupku, juga pengalaman derita duka lara sesama di berbagai belahan dunia. Kutuliskan dalam sajak: Kembali Lanjutkan Kehidupan

Tik chip tik
suara lirih dari dalam selokan
Seekor anak bebek kecil
merintih mencari induknya
Ia tak berdaya keluar dari selokan
nadanya basah kuyup
berjuang menyelamatkan diri
Namun
derasnya air selokan
lebih kuat hanyutkan dirinya
Ia terpisah dari induknya
Entah dimana

Ketika mendengar suaranya
Saat saksikan ketakberdayaannya
hati tergerak membantu
menyelamatkan anak bebek
dan mencari induknya
agar bisa bergabung lagi
Lanjutkan kehidupan alami
bertumbuh dewasa bagi pemiliknya

Saat kugendong di telapakku
Suaranya lirih seperti memanggil ibunya
ada semacam tangisan sedih
terpisah dari induknya
ingin ceritakan musibah terjatuh dan hanyut
terjebak di selokan dalam
nasib tak tentu ketika belum berdaya mempertahankan hidup hadapi tantangan

Kusaksikan adegan ajaib
ketika beberapa saat menemukan induknya
kuletakkan anak bebek bergabung kembali
Ada lonjakan kegirangan sang induk
Ada ekspresi haru sang anak
kembali berkumpul dengan induknya dan sanak saudaranya
Sebuah perayaan kehidupan

Pemilik bebek berterimakasih
rupanya dia pun sedang mencari
Sang induk membelai anaknya yang basah kuyup
sesekali memandangku
seakan ucapkan terimakasih
“Anak yang hilang ditemukan kembali
Kehidupan uang terpisah disambung kembali
Derita lara ada jalan pertolongan”

Terbayang pengalaman kesulitan penderitaan sakit dan duka lara
Ketika tidak ada pertolongan
Saat diabaikan sesama
Waktu sendirian bergulat dengan masalah
Dimana hampir hilang harapan
“Adakah sesama saudara peduli
Adakah solidaritas insani
Adakah mata yang peduli
Adakah kesediaan pikiran berbagi
Adakah hati yang tergerak menolong
Adakah jiwa yang terpanggil menjadi berkat
Masihkah cinta membias
Masihkah kasih sayang bersinar
untuk sesama saudara
yang menderita letih lesu berbeban berat di sekitar hidupku”

Kuteringat pesan sabdaNya
“Apa yang engkau lakukan kepada saudara- saudariKu yang paling hina, engkau lakukan padaKu”

Juga perintah Hukum Cinta Kasih
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwa raga mu, dan kasihilah sesama-mu seperti dirimu sendiri”

Ya Sang Maja Cinta
ajarilah dan mampukanlah aku
untuk bisa mengasihi sesama
untuk menjadi berkat dan bisa menolong
sesama saudara yang sedang menderita, sakit, letih berbeban berat serta dukalara

Simply da Flores
Harmony Institute