Seide.id -Sesekali coba bertanya pada diri sendiri. Kita berfoto-ria dan menulis, lalu diposting di media sosial itu, apa tujuannya dan untuk siapa?
Coba jujur pada diri sendiri. Apa yang kita rasakan dan dapatkan dari postingan itu?
Jawaban tiap orang itu tidak sama. Perasaan tiap orang juga berbeda. Tidak ada salahnya, jika kita refleksi diri untuk perbaiki dan tingkatkan kualitas hidup yang hakiki.
Sesungguhnya, hidup ini bergulir, berkembang ke arah yang baik, dan makin lebih baik lagi.
Perubahan hidup itu perlahan tapi pasti, juga saya rasakan. Ketika menulis dan memposting sebagai kebiasaan untuk mendisiplinkan diri.
Awalnya, jujur, bagi saya pribadi menulis itu untuk melatih kepekaan hati, setelah puluhan tahun vakum, karena sibuk berwira-usaha.
Saya menulis dan memposting itu tidak lebih untuk kegembiraan dan berbagi hal-hal baik dan positif. Jika untuk kebanggaan, itu nilainya kecil sekali, apalagi agar dianggap wow.
Sesungguhnya, sejak semula saya tidak mau berpikir dan menanggapi komentar atau nyinyiran orang. Saya menulis dan memposting itu untuk melihat perubahan hidup sendiri. Ibaratnya, apa yang mau ditulis atau dilukis dalam buku kehidupan ini? Sekali lagi, maksud dan tujuan tiap pribadi itu tidak sama.
Ketika menulis, hal utama adalah saya ingin mengenal dekat diri sendiri. Kembali ke jati diri. Saya sadar-sesadarnya, bahwa cepat atau lambat saya harus kembali kepada Allah.
Sadar, kesadaran yang dianugerahi Allah untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Pikiran ini saya arahkan dan fokus ke tujuan. Orientasi saya menulis untuk hal-hal baik dan positif. Jika ada orang yang kesentil, ya, dari lubuk hati terdalam saya minta maaf. Saya tidak miliki niat untuk menyindir atau menyakiti perasaan orang lain. Prinsip saya, jika ingin diperlakukan baik oleh orang lain, ya, harus berperilaku baik terlebih dulu.
Begitu pula, jika ada orang yang menilai saya ini sok baik dan sok suci, ya, tidak perlu ditanggapi untuk membela diri. Karena hal itu hanya membuang waktu dan tidak ada gunanya.
Hidup ini untuk memberi. Jika kita miliki hal baik dan positif itu harus dibagikan agar hidup ini bermakna.
Semoga pikiran, ucapan, dan perilaku keseharian kita mampu memberi motivasi dan inspirasi pada orang lain.
Hidup untuk memberi, karena Allah murah hati.
…
Mas Redjo / Red-Joss