Lebih baik katakan “ya”, jika itu benar. “Tidak”, jika itu salah. Lebih daripada itu datangnya dari si jahat.
Berbohong itu tidak ada gunanya. Menyembunyikan kebenaran itu tidak bakal bertahan lama. Ibarat sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya bakal tercium juga.
Tidak ada gunanya kita menutupi kebenaran dengan berbohong, karena kebenaran itu ketetapan Allah, milik-Nya.
Bersikap jujur itu ksatria. Berterus terang itu membuat semuanya menjadi benderang dan jelas. Karena kejujuran adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan, sekaligus sebagai fondasi hidup kita.
Hidup jujur sejujur-jujurnya, jika diterapkan dalam hubungan berkeluarga dan bermasyarakat, dampaknya sungguh luar biasa. Semua orang berbuat jujur, karena berbohong itu menyakiti dan mengingkari kata hati.
Coba bayangkan, rasakan, dan nikmati jika udara ini dipenuhi partikel kejujuran, dijamin alam raya dan penghuninya menjadi sehat dan bahagia.
Tidak ada makhluk yang berbuat bohong. Semua makhluk hidup jujur, bersahabat, dan saling menghargai satu dengan yang lain.
Sikap peduli, empati, dan berbela rasa bertumbuh subur di tiap hati insani. Ketika ada orang atau makhluk yang sedang sakit, kita tidak bisa bersikap tak acuh atau cuwek dengan pura-pura tidak melihatnya. Tapi, dengan senang hati kita menolong, sekalipun tidak diminta.
Dengan hidup jujur, semua makhluk saling percaya dan menghargai satu dengan yang lain.
Dunia pun damai. Semua makhluk hidup bahagia. (MR)